Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Komunitas Uyghur Turki saat melakukan aksi turun jalan, Jumat, 4 Februari 2022. Foto: Reuters.
Komunitas Uyghur Turki saat melakukan aksi turun jalan, Jumat, 4 Februari 2022. Foto: Reuters.

Gelar Aksi Turun Jalan, Komunitas Uyghur Turki Serukan Boikot Olimpiade Beijing 2022



Berita Baru, Istanbul – Komunitas Uyghur Turki serukan boikot Olimpiade Beijing 2022 saat gelar aksi turun jalan di Istanbul pada Jumat (4/2), bertepatan dengan hari pembukaan ajang olahraga internasinal tersebut.

Ratusan orang berkumpul dan melakukan aksi di ibukota dalam upaya mendesak para peserta Olimpiade untuk menentang perlakuan China terhadap etnis minoritas.

“China hentikan genosida”, “Muslim tidak tidur, berdiri untuk saudara-saudaramu”, teriak para pengunjuk rasa, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Para pengunjuk rasa sempat memblokir jalan dan bentrok dengan barisan polisi anti huru hara Turki ketika mereka mencoba mendatangi konsulat China.

“Olimpiade ini diadakan bukan di atas salju, tetapi dengan darah,” kata seorang pengunjuk rasa, Abdullah Mudinoglu (26 tahun) yang juga seorang mahasiswa.

Banyak pengunjuk rasa yang berkumpul di tepi pantai Istanbul mengibarkan bendera biru-putih, lambang gerakan kemerdekaan Turkestan Timur. Gerakan tersebut dianggap China mengancam stabilitas wilayah barat jauh Xinjiang.

Sekitar 50.000 orang Uyghur diperkirakan tinggal di Turki dan hal tersebut merupakan diaspora Uyghur terbesar di luar Asia Tengah.

“Kami menyerukan kepada seluruh umat manusia untuk memboikot dan tidak menonton Olimpiade Musim Dingin, dan untuk orang-orang olahraga dan peserta untuk tidak mengambil bagian dalam permainan berdarah ini,” kata kepala Asosiasi Pendidikan dan Solidaritas Turkestan Timur, Hidayet Oguzhan di hadapan para peserta aksi.

Pakar dan kelompok hak asasi PBB memperkirakan lebih dari satu juta orang, terutama dari Uyghur dan minoritas Muslim lainnya, telah ditahan di kamp kerja paksa di Xinjiang sejak 2016.

“Kami sepenuhnya menentang Olimpiade yang diadakan di sana dengan genosida seperti itu dilakukan terhadap Uyghur,” kata Sufinur Omercan (28 tahun) di hadapan para pengunjuk rasa.

“Ayah saya … adalah seorang sejarawan dan dijebloskan ke penjara karena kolom dan buku yang dia tulis. Saya tidak bisa mendapatkan berita apa pun tentang dia sejak 2017,” imbuhnya.

Bulan lalu, 19 warga Uyghur Turki mengajukan tuntutan pidana dengan jaksa Turki terhadap pejabat China, menuduh mereka melakukan genosida, penyiksaan, pemerkosaan dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Olimpiade Beijing 2022 diselenggarakan dengan banyak negara yang melakukan boikot karena menganggap China telah melakukan pelanggaran HAM di Xinjiang. Namun China berulangkali membantah melakukan pelanggaran HAM.

Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, Jepang dan Denmark mengatakan mereka tidak akan mengirim delegasi diplomatik resmi ke Olimpiade untuk memprotes catatan hak asasi China.