Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sambut Harlah Ke-60, PC PMII DIY Gelar Khatmil Qur’an untuk Indonesia Aman

Sambut Harlah Ke-60, PC PMII DIY Gelar Khatmil Qur’an untuk Indonesia Aman



Berita Baru, Yogyakarta – Dalam rangka menyambut hari lahir organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ke 60, Pengurus Cabang (PC) PMII Yogyakarta gelar khatmil qur’an kader PMII se-DIY untuk Indonesia aman. Mengingat situasi nasional saat ini yang kurang baik karena pandemi Covid-19.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Jumat, 17 April 2020, di Masjid Patok Negoro, Ploso Kuning dan dibuka oleh K. Arsyadi Khairuddin selaku tokoh masyarakat setempat, Jumat (17/4). Pembukaan dilakukan tepat pada pukul 00.00 WIB dan ditutup pukul 17.00 WIB  dengan 60 kali khataman al-Qur’an.

Bertajuk “KADO UNTUK PMII & NEGERI” Khatmil qur’an diikuti oleh 7 Komisariat, 14 Rayon  dan 1.800 kader PMII dibawah naungan PC PMII D.I Yogyakarta, dengan harapan di usianya yang ke 60 PMII mampu memberikan kontribusi yang nyata untuk negeri dan mampu mencetak kader-kader yang ulul al-bab.

“Usia 60 Tahuan bukanlah lagi usia yang remaja, begitu juga dengan PMII, di usia yang ke 60 ini sepantasnya kita mampu bersikap lebih dewasa lagi, tidak lagi hanya hanya mencari panggung-panggung untuk mendapatkan tepuk tangan yang meriah, tapi lebih pada aksi nyata dalam membangun dan mendidik karakter kader-kader agar mampu menjadi kader yang Ulul Al-Bab, yang mengisi setiap lini dan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara,” terang Ahmad Shofiyullah, sekretaris PC PMII DIY.

Pelaksanaan khatmil qur’an di Masjid Patok Negoro juga tak lepas dari nilai dan spirit untuk mengingat sejarah di bumi Mataram. “Dilaksanakannya khatmil Qur’an di masjid jami’ Pathok Negoro plosokuning ini, agar kita kembali dan menengok kembali sejarah dan perkembangan Islam di bumi Mataram ini, kita ketahu bersama bahwa masjid pathok Negoro ini merupakan salah satu cagar budaya dan benteng dari Kraton Yogyakarta, yang dibangun sekitar 3 abad yang lalu, dan dari sinilah lahir para tokoh tokoh muslim dan ulama” tutup Shofiyullah.