Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Tank T-14 Armata Rusia melaju selama Parade Hari Kemenangan di Lapangan Merah di Moskow, Rusia, 24 Juni 2020. Foto: Evgeny Biyatov/Reuters.
Tank T-14 Armata Rusia melaju selama Parade Hari Kemenangan di Lapangan Merah di Moskow, Rusia, 24 Juni 2020. Foto: Evgeny Biyatov/Reuters.

Rusia Hancurkan Senjata Amerika Senilai Triliunan Rupiah dalam Serangan Balasan Ukraina



Berita Baru, Jakarta – Ukraina mengalami kerugian besar akibat serangan balasan terhadap Rusia, dengan senjata-senjata yang diberikan oleh Amerika Serikat (AS) senilai hampir US$10 miliar atau sekitar Rp150 triliun dilaporkan hancur dalam pertempuran.

New York Times memperkirakan bahwa sekitar 20 persen persenjataan yang dipasok oleh negara-negara Barat telah dirusak atau dihancurkan oleh Rusia dalam dua minggu pertama serangan Ukraina terhadap Rusia.

Selama operasi militer Rusia melawan Ukraina sejak awal tahun 2022, AS telah memberikan bantuan militer lebih dari US$47 miliar atau sekitar Rp714 triliun kepada Ukraina. Meskipun bantuan ini bertujuan untuk membantu pasukan Ukraina dalam menghadapi serangan Rusia, namun kehilangan senjata-senjata ini menunjukkan bahwa upaya tersebut tidak selalu berhasil sesuai harapan.

“Mereka (Ukraina) berjuang dengan keras, tetapi fakta yang disayangkan adalah banyak dari sistem senjata ini telah dihancurkan,” ujar laporan The Messenger News.

Bantuan militer dari AS termasuk peralatan militer yang kuat dan mahal seperti tank tempur M1 Abrams, sistem pertahanan rudal Patriot, dan peluncur roket HIMARS. Namun, dengan eskalasi pertempuran dan pertahanan yang kuat dari Rusia, banyak peralatan tersebut telah hancur atau rusak.

Pensiunan Kolonel Korps Marinir dan penasihat senior di Pusat Studi Strategis dan Internasional, Mark Cancian, mengatakan bahwa Ukraina berjuang melawan pertahanan yang kuat dan telah mengalami banyak kerugian baik personel maupun peralatan. Meskipun demikian, upaya Ukraina dalam menghadapi kondisi sulit ini tetap patut diapresiasi.

Dalam menghadapi kerugian peralatan ini, Ukraina terpaksa mengubah taktiknya. Mereka fokus pada serangan jarak jauh dengan tembakan artileri berat untuk melemahkan pertahanan Rusia.