Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Foto: AFP 2022 / SAM YEH.
Foto: AFP 2022 / SAM YEH.

Drone Mencurigakan Memasuki Kepulauan Kinmen, Militer Taiwan Langsung Tembakkan Suar



Berita Baru, Taipe – Militer Taiwan langsung merespon dengan menembakkan suar saat pihaknya mendeteksi adanya pesawat tak berawak atau drone mencurigakan memasuki Kepulauan Kinmen pada Senin (12/9).

“Hari ini, pada 12 September, pukul 19.37 [11:37 GMT] sebuah pesawat tak berawak terdeteksi, memasuki wilayah udara di area perairan terbatas di pulau Jiaoyu,” kata juru bicara Komando Pertahanan Kinmen Angkatan Darat Taiwan, Chang Zone-sung, dikutip dari Taiwannews.com, Selasa (13/9).

Kementerian Pertahanan Taiwan menambahkan bahwa pesawat tak berawak meninggalkan daerah itu setelah suar ditembakkan ke arahnya.

Pada akhir Agustus, militer Taiwan menembakkan tembakan peringatan ke arah pesawat tak berawak Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) untuk pertama kalinya setelah mendekati Kepulauan Kinmen.

Kepulauan Kinmen adalah salah satu kepulauan yang sering diperebutkan oleh Taiwan dan China, yang terletak kira-kira 6,2 mil sebelah timur kota Xiamen di Provinsi Fujian China, namun juga diklaim merupakan kawasan Taiwan.

Menurut kantor berita South China Morning Post, hingga saat ini, tidak ada pesawat militer China, termasuk drone, yang terbang di atas pulau itu sejak 1950-an.

Kementerian Pertahanan Taiwan mulai mencatat peningkatan aktivitas pesawat militer China di wilayah udara kepulauan itu setelah kunjungan provokatif Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei pada awal Agustus.

China menganggap Taiwan sebagai bagian yang tidak dapat dicabut dari wilayah kedaulatannya dan menentang setiap kontak resmi antara pulau itu dan negara-negara lain.

Amerika Serikat (AS) terus mendukung pemerintah Taiwan dan menjual senjata ke pulau itu, sambil mengklaim bahwa posisinya pada prinsip “One China” tidak berubah.

Beijing telah berulang kali mengatakan bahwa prinsip “One China” adalah landasan politik hubungan China-AS dan bahwa pelanggaran oleh AS atas kewajibannya sendiri telah membahayakan kerja sama antara kedua negara, mengancam perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.