RI-Tiongkok Jajaki Kerja Sama Implementasi Teknologi AI
Berita Baru, Jakarta – Pemerintah Indonesia tengah menjajaki kerja sama dengan Tiongkok dalam mengimplementasikan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang diharapkan minim risiko dan memberikan manfaat maksimal bagi Indonesia.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengungkapkan langkah konkret ini sebagai bagian dari program-program khusus untuk pengembangan AI di Indonesia.
“Dengan Tiongkok, kami coba perkuat kerja sama dalam bentuk program-program khusus untuk pengembangan AI,” kata Nizar seperti dikutip dari Antara, Rabu (7/2/2024).
Ia menekankan bahwa Tiongkok adalah salah satu negara yang telah secara konkret mengimplementasikan teknologi AI di dalam negerinya.
Dalam pertemuan bilateral antara Wamenkominfo dan Vice Minister of Education Peoples Republic of China Wang Jiayi di Brdo Congress Centre, Slovenia, Nezar mengungkapkan bahwa saat ini terdapat sekitar 40 ribu mahasiswa Indonesia yang sedang menimba ilmu di Tiongkok, dan sebagian besar dari mereka fokus pada studi di bidang digitalisasi teknologi.
“Pengembangan dan pemanfaatan AI akan menjadikan kerja sama kedua negara lebih konkret,” kata Nezar.
Dia juga menambahkan bahwa data sains dan machine learning memiliki relevansi kuat dalam pengembangan ekosistem AI nasional, dan kolaborasi dengan Tiongkok dapat memperkuat posisi Indonesia di dunia digital.
“Kami lebih konkret lagi dalam soal kolaborasi dengan Tiongkok. Karena selama ini sudah ada kolaborasi yang dilakukan, terutama dalam soal peningkatan kapabilitas talenta digital Indonesia,” tambahnya.
Nezar melihat kerja sama ini sebagai langkah menuju penguatan posisi Indonesia dengan politik yang bebas dan aktif, memungkinkan pemerintah untuk bekerja sama dengan banyak negara guna memaksimalkan manfaat penggunaan AI sambil meminimalkan risikonya.