Revitalisasi Pancasila Tidak Jalan, Azyumardi Kritik Kinerja Pemerintah
Berita Baru, Jakarta – Dalam orasi keberagamannya di hadapan Jendral Moeldoko dan tamu undangan, Prof. Dr. Azyumardi Azra CBE., mengungkapkan bahwa sampai saat ini kenerja pemerintah dalam upaya Revitalisasi Pancasila belum mampu dikategorikan sebagai tindakan yang serius dilakukan. Pasalnya, paham radikal yang bertujuan mengganti Pancasila sebagai ideologi bernegara masih terus tumbuh di kalangan masyarakat, terutama dalam ranah pendidikan dan institusi kepemerintahan.
“Ya ini sebagai kritik saya bahwa Revitalisasi Pancasila selama ini tidak jalan. Buktinya, masih banyak para guru, para dosen, para mahasiswa, dan pejabat di institusi-institusi kementerian yang terpapar bahkan ikut menyebarkan paham radikal anti Pancasila”. Jelas Azra, intelektual terkemuka sekaligus penulis buku “Jaringan Ulama Timur Tengah & Kepulauan Nusantara” itu, Rabu (18/9).
Orasi keberagaman Azra dalam Forum Titik Temu yang diinisiasi oleh Nurcholish Madjid Society dengan mengusung tema “Kerja Sama Multikultural untuk Persatuan dan Keadilan” itu juga direspon oleh Haidar Bagir.
“Benar memang, pemerintah harus berani mengambil tindakan serius dalam menangani persoalan yang menyebabkan munculnya benih-benih perpecahan”. Kata Bagir, inisiator gerakan Islam Cinta sekaligus pendiri Mizan Production.
Forum yang berlangsung pukul 08:30 sampai 13:30 di Hotel Hilton itu mengundang tokoh terkemuka seperti Muhammad Quraish Shihab, Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Ulil Abshar Abdalla, Ahmad Syafi’i Ma’arif, Yudi Latif, Azyumardi Azra, Haidar Bagir, Komarudin Hidayat dan Sudjiwo Tedjo serta puluhan tamu undangan berbagai latar belakang berbeda yang dihadiri ratusan peserta.
Acara kemudian ditutup dengan penandatanganan bersama ide kesepakatan untuk bersama-sama menjaga kebersamaan dan kerukunan yang dipimpin oleh Wahyudi Nafis selaku Direktur Nurcholish Madjid Society. (Fifit-Red)