Ratna Juwita Dorong Produksi Massal Hasil Riset, Teknologi dan Inovasi Penanganan COVID-19
Berita Baru, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan peluncuran produk riset, teknologi dan inovasi percepatan penanganan COVID-19 yang digelar oleh Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional pada Rabu (20/5), bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2020.
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengingatkan perjuangan dr. Cipto Mangunkusumo ketika nusantara dilanda wabah penyakit pes dalam masa pendudukan kolonial.
“Di Hari Kebangkitan Nasional ini, kita bisa merujuk pada perjuangan dr. Cipto Mangunkusumo kala itu, yang berjuang di garis terdepan untuk membasmi penyakit pes yang saat itu sedang mewabah”. Tutur Presiden Jokowi.
Setelah peresmian produk riset, teknologi dan inovasi tersebut, Presiden mengekspresikan apresiasi dan harapannya melalui akun media sosial twiter pribadinya. Ia menyebut bahwa sembilan dari lima puluh lima produk tersebut adalah produk unggulan untuk penanganan COVID-19 di Indonesia.
“Saya meluncurkan 55 produk riset, teknologi, dan inovasi untuk percepatan penanganan Covid-19 hasil karya anak bangsa. Sembilan di antaranya produk unggulan seperti RT-PCR test kit, ventilator, imunomodulator, terapi plasma convalescent, pendeteksi Covid-19, robot medis, dll”. Tulis Presiden dalam akun twitter @Jokowi pada Rabu malam (20/5).
Secara umum Presiden berharap agar karya-karya ini tak berhenti di laboratorium dan berupa purwarupa saja, tapi berlanjut hingga tahap produksi massal untuk memenuhi kebutuhan domestik, bahkan diekspor ke mancanegara.
Sementara itu anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Ratna Juwita Sari menanggapi peluncuran tersebut secara antusias. Ia merasa bahagia dan bangga karena rekomendasi yang dihasilkan dalam Rapat Kerja (Raker) komisinya ditindaklanjuti oleh pemerintah dengan memfasilitasi karya para ilmuwan dalam negeri untuk menangani pandemi COVID-19.
“Tentu kami merasa turut bangga dan sangat berbahagia karena pada akhirnya negara bisa memfasilitasi ilmuwan kita yg sangat berprestasi. Hal ini menjadi jawaban atas harapan kami pada saat Raker Komisi VII bersama Kemenristek/BRIN dan LPNK pada 14 April 2020 dan Raker Gabungan pada 05 Mei 2020”. Terang Ratna melalui keterangan tertulis.
Anggota DPR RI dari Fraksi PKB tersebut dikenal getol mendesak pemerintah untuk memfasilitasi hasil karya lembaga riset dan ilmuwan dalam negeri yang telah melakukan inovasi percepatan penanganan COVID-19.
“Saya mendesak kepada pimpinan Rapat Gabungan, agar proses hilirisasi produk tersebut merupakan tanggung jawab bersama, bukan tanggung jawab Kemenristek/BRIN semata.
Harus ada keberpihakan pada produk lokal, sebagai titik tolak menuju kemandirian Nasional di bidang kesehatan maupun bidang lainnya”. Tutur Ratna pada Raker Gabungan 5 Mei 2020 lalu.
Dengan diluncurkannya 55 produk riset, teknologi dan inovasi ini, Ratna berharap agar segera diproduksi massal. Menurutnya, produksi massal adalah solusi untuk menjawab permasalahan maupun keterbatasan alat kesehatan di dalam negeri, dan juga dapat mengurangi impor di tengah kesulitan fiskal akibat pandemi.
“Semoga kedepan permasalahan Alkes sudah tidak terjadi lagi, karena kita sudah bisa memproduksi sendiri. Tersedianya Alkes yang memadai akan membuat tenaga medis bisa menjalankan tugas dengan lebih maksimal. Semoga pandemi ini segera berlalu”. Pungkasnya.