Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

TPPI
Anggota Komisi VII DPR RI, Ratna Juwita Sari saat menyampaikan pendapat dalam rapat bersama dengan BPH Migas dan TPPI Tuban, (Foto: Te Es/Beritabaru.co).

Ratna Juwita Beri Masukan Akselerasi Kinerja Sektor Energi Jokowi – Amin



Berita Baru, Jakarta – Tepat satu tahun pemerintahan Jokowi – Amin, anggoto Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Ratna Juwita Sari menyampaikan masukan kepada pemerintah.

Menurut Ratna, selama satu tahun ini, Jokowi – Amin telah banyak melakukan kerja nyata di kabinet Indonesia Maju. Salah satunya, di sektor energi nasional.

“Sudah banyak inovasi dan kerja-kerja yang dilakukan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi-Ma’ruf Amin, termasuk di bidang energi,” ungkapnya, Rabu (21/10) sore.

Kendati begitu, politisi PKB itu tetap mengingatkan orang nomor satu di Indonesia untuk lebih keras lagi dalam menyelesaikan semua permasalahan energi.

“Masih butuh usaha yang lebih keras lagi untuk menyelesaikan defisit energi yang terjadi di Indonesia,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ratna menyampaikan, pembenahan dan penyelesaian tersebut termasuk ke dalam kontribusi dari sektor energi baru terbarukan yang harus lebih dimaksimalkan.

“Pemerintah harus memberikan keberpihakan dari sektor kebijakan maupun anggaran supaya lebih terlihat peningkatannya sesuai amanah RPJMN bahwa bauran EBT sebesar 23% di 2025,” jelasnya.

Anggota Banggar DPR RI itu juga menekankan pemerintahan Jokowi- Ma’ruf Amin perlunya perhatian khusus untuk perkembangan potensi EBT di Indonesia.

“Karena transisi energi ini harus segera dilakukan, mengingat cadangan energi fosil di nusantara juga akan segera habis,” pungkasnya.

Sementara itu, sebelumnya, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif melaporkan cadangan minyak Indonesia saat ini masih tersisa 3,77 miliar barel.

Kata Arifin, jika tidak ditemukan sumber energi fosil baru, cadangan minyak itu akan habis dalam 9 tahun.

“Sumber energi nasional khususnya minyak dan gas bumi memang masih terbilang cukup banyak. Namun demikian sumber daya tersebut belum sepenuhnya dapat dikonversi menjadi cadangan,” kata Arifin dalam acara daring Potret Energi Indonesia, Rabu (21/10) siang.