Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

INDEF
Direktur Eksekutif INDEF, Tauhid Ahmad saat konferensi pers virtual, Selasa (7/2/2023)

INDEF Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Turun di 2023



Berita Baru, Jakarta – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami penurunan pada 2023 dibandingkan capaian pada 2022.

“Kami melihat pertumbuhan ekonomi di di kuartal I-2023 jauh lebih rendah dibanding kuartal IV-2022. Di kuartal I-2023, pertumbuhannya itu 4,9%. Itu pun hal yang cukup realistis mengingat situasi yang ada,” kata Direktur Eksekutif INDEF, Tauhid Ahmad saat konferensi pers virtual, Selasa (7/2/2023).

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi nasional pada 2022 tumbuh sebesar 5,31% secara keseluruhan. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada 2021 yang tercatat 3,69%.

Meski begitu, INDEF menilai berbagai dimensi pertumbuhan ekonomi masih perlu dikritisi.

Tauhid Ahmad menyebut terdapat sejumlah faktor yang perlu menjadi perhatian, yakni pertumbuhan ekonomi RI yang masih lebih rendah dibandingkan negara lain, fenomena tekanan daya beli masyarakat, konsumsi pemerintah yang kembali gagal mengangkat perbaikan ekonomi, hingga ekspor yang terbilang masih menurun.

“Apalagi baru-bari ini kita dihadapkan pada situasi harga beras tinggi dan minyak sulit diperoleh. Ini tantangan besar,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur INDEF Eko Listiyanto menjelaskan perekonomian nasional pada kuartal IV-2022 mendapat dukungan dari periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pada periode ini, daya beli masyarakat mengalami peningkatan.

“Tapi saya ingin mengatakan ini bisa saja tidak musiman, tapi menjadi sinyal awal bahwa ekonomi akan terjadi deselerasi pada tahun ini,” ujar Eko.