Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Vladimir Putin. Foto: Reuters.
Vladimir Putin. Foto: Reuters.

Putin Tawarkan Bantuan untuk Menyelesaikan Konflik di Belarusia dan Polandia



Berita Baru, Moskow – Presiden Rusia Vladimir Putin tawarkan bantuan untuk menyelesaikan konflik di Belarusia dan Polandia saat ketegangan di sana semakin meningkat.

“Kami siap membantunya dengan segala cara jika tentu saja apa pun bergantung pada kami,” kata Putin, dilansir dari kantor berita Rusia RIA.

Putin juga mengatakan bahwa dia telah melakukan pembicaraan dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko dua kali sejak krisis dimulai, meskipun pada awalnya mengetahuinya dari media.

Diketahui bahwa Rusia merupakan sekutu utama dari Belarusia, sementara Uni Eropa menyerukan agar Belarusia bertanggung jawab atas ‘serangan hibrida’ para pengungsi di bloknya secara ilegal.

Tidak hanya itu, Uni Eropa juga menuduh Rusia dan Minsk terlibat dalam konflik yang sedang terjadi di Belarusia.

Namun, pada Sabtu (13/11) Rusia membantah terlibat dan balik menyalahkan Barat atas krisis yang mengacu pada konflik di Irak dan Afghanistan.

“Jangan lupa dari mana krisis dengan migran ini berasal … Apakah Belarus adalah pelopor dalam masalah ini? Tidak, alasannya diciptakan oleh negara-negara Barat dan Eropa sendiri,” kata Putin, dilansir dari Reuters.

Mengacu pada konflik di Irak dan Afghanistan, Putin mencatat bahwa orang Kurdi Irak dan Afghanistan termasuk di antara para pengungsi di perbatasan Belarusia.

“Belarus tidak ada hubungannya dengan itu … fakta bahwa mereka datang melalui Belarus tidak mengejutkan karena Belarus … memiliki akses bebas visa untuk negara asal,” katanya.

Putin juga menuduh pasukan Polandia di perbatasan dengan Belarusia memukuli migran, menembakkan peluru di atas kepala mereka dan menyalakan lampu dan sirene di malam hari di dekatnya.

“Ini tidak benar-benar sesuai dengan ide-ide kemanusiaan yang seharusnya mendukung semua kebijakan tetangga Barat kita,” katanya.

Putin mengatakan dia berharap Presiden Belarusia Alexander Lukashenko dan Kanselir Jerman Angela Merkel akan membahas krisis tersebut, dengan mengatakan para migran terutama ingin pergi ke Jerman dan bahwa Moskow tidak ada hubungannya dengan kebuntuan itu.