Perusahaan Israel Gunakan Udara dan Air untuk Simpan Energi Matahari
Berita Baru, Inovasi – Warga di Kibbutz Yahel, Israel selatan, sebuah komunitas kecil yang tidak jauh dari Laut Merah tempat mulai menggunakan teknologi baru yang dapat menyimpan energi matahari dengan biaya terjangkau dan menghasilkan listrik hingga malam hari.
Teknologi tersebut berjalan dengan menggerakkan sistem di mana air digunakan untuk mengembunkan udara dari hasil kelebihan energi panel surya siang hari di tangki bawah tanah. Setelah matahari terbenam, udara dilepaskan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik. Dan siklus itu berulang di pagi hari.
“Kibbutzim lain sedang menunggu dan diamati untuk melihat apakah ini berhasil, dan tentu saja itu bisa menjadi solusi penyimpanan energi hijau untuk daerah tersebut,” kata Yossi Amiel, manajer bisnis Yahel dikutip dari Reuters, Senin (13/12/21).
Sistem ini dikembangkan oleh Augwind Energy, sebuah perusahaan di Tel Aviv dengan kapitalisasi pasar 1,2 miliar shekel (386 juta dolar).
Tidak seperti platform di atas tanah yang bekerja dengan udara pekat, tangki baja yang relatif tipis dengan lapisan polimer khusus, dapat ditempatkan tepat di sumber listrik dengan biaya lebih rendah.
Berbagai teknik sedang dieksplorasi untuk menyimpan energi, seperti sistem pompa-hidro yang menggunakan gravitasi untuk menghasilkan listrik, baterai lithium ion seperti yang ada di mobil listrik, dan menyimpan energi dalam bentuk kimia, seperti hidrogen.
Solusi ideal sulit dipahami, kata Gideon Friedman, penjabat Kepala Ilmuwan di Kementerian Energi Israel. Menurutnya baterai bisa menjadi racun dan siklusnya terbatas, sementara hidrogen masih dalam tahap awal dan terlalu mahal.