Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pengungsi longsor di Natuna (Foto: antara)
Pengungsi longsor di Natuna (Foto: antara)

Pengungsi Longsor Natuna Capai 2.240 Orang



Berita Baru, Jakarta – Jumlah pengungsi korban bencana tanah longsor mencapai 2.240 orang di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

“Jumlah pengungsi di Serasan terus bertambah dari pekan lalu 1.863 orang, awal pekan ini jadi 2.240 orang,” terang Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin dalam keterangan resminya yang dikutip Selasa (14/3/2023).

Pangdam I/BB melanjutkan bahwa ke-2.240 orang pengungsi tersebut tersebar di enam titik penampungan di dua kecamatan, yakni Serasan dan Serasan Timur.

Meliputi tempat penampungan di pos lintas batas negara berkurang menjadi 436 orang, Pelimpak berkurang menjadi 432 orang, dan SMA 1 Serasan tetap 238 orang yang semuanya di Serasan.

Kemudian penampungan Desa Batu Berian di Serasan bertambah menjadi 136 orang, Payak meningkat menjadi 605 orang dan Air Nusa bertambah menjadi 393 orang yang kedua desa itu di Serasan Timur.

“Kalau pemukiman penduduk yang rusak sekitar 100 unit rumah, 30 rumah di antaranya rusak berat dan sedang proses evakuasi. Ada satu musholla yang rusak berat,” jelas Achmad.

Danrem 033/Wira Pratama, Brigjen TNI Yudi Yulistianto mengaku meningkatnya jumlah pengungsian tersebut akibat wilayah rentan longsor kian bertambah di Pulau Serasan.

Kondisi ini terjadi karena cuaca ekstrem yang melanda kawasan hutan yang terbuka di belahan timur salah satu pulau terluar di Indonesia.

“Di seluruh kawasan pulau ada tujuh wilayah bukaan baru akibat tanah longsor, selain tiga wilayah bukaan besar yang merupakan kawasan hutan,” terang Yudi.

Peristiwa tanah longsor Pulau Serasan ini akibat cuaca ekstrem, sehingga lereng perbukitan longsor di Desa Pangkalan, Serasan, Natuna, Senin (6/3).

Tim SAR gabungan di Natuna, Kepulauan Riau, Senin (13/3) pukul 06.00 WIB mencatat telah menemukan 46 jenazah, sedangkan delapan orang masih dinyatakan hilang.