Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Penelitian Tunjukkan Kelemahan Vaksin dan Antibodi Terhadap Omicron

Penelitian Tunjukkan Kelemahan Vaksin dan Antibodi Terhadap Omicron



Berita Baru, Inovasi – Sebuah eksperimen laboratorium mengungkapkan bukti terkait kelemahan vaksin dan obat antibodi terhadap varian COVID-19 Omicron.

Dilansir dari Reuters,  dalam penelitian yang dilaporkan Rabu (15/12/21) lalu di bioRxiv, para peneliti di Universitas Columbia menemukan Omicron “sangat resisten terhadap netralisasi” oleh antibodi dalam darah dari para penerima vaksin Pfizer/BioNTech, Moderna, Johnson & Johnson atau Oxford/AstraZeneca atau dari penyintas COVID-19.

Para penelitian juga mengungkapkan bahwa mereka telah menguji sembilan antibodi monoklonal yang telah diizinkan untuk digunakan dan 10 yang masih eksperimental.

“Kemampuan menetralkan 18 dari 19 antibodi “dihapuskan atau dirusak”, termasuk yang sudah diizinkan untuk digunakan,” kata mereka.

Tim penelitian lain dari Eropa juga melaporkan hasil serupa dalam makalah terpisah, yang juga dimuat di bioRxiv pada hati yang sama.

“Omicron benar-benar atau sebagian resisten terhadap netralisasi”, ungkap penelitian tersebut dalam laporannya.

Para peneliti Eropa menemukan bukti tersebut dari sembilan antibodi monoklonal yang mereka uji dan juga antibodi dalam sampel darah dari 90 penerima vaksin dan penyintas COVID-19.

Kedua tim juga menemukan bahwa bahkan pada penerima vaksin yang menerima dosis booster, dan pada orang yang selamat yang menerima vaksin, antibodi telah secara substansial mengurangi daya penetral.

Pada individu-individu ini, kata kelompok Eropa, tingkat antibodi penetralisir adalah 5 hingga 31 kali lebih rendah terhadap Omicron daripada terhadap Delta.