Pemkab Banyuwangi Fasilitasi Anak Muda Uji Kompetensi Gratis
Berita Baru, Banyuwangi – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi adakan uji kompetensi (UK) gratis guna kembangkan potensi anak-anak mudanya.
Fasilitas UK gratis itu dikhususkam bagi generasi milenial yang belajar di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) se-Kabupaten Banyuwangi.
Beberapa bidang pelatihan tersebut meliputi bidang tata rias pengantin, komputer, perhotelan dan bahasa Inggris.
Pelaksanaannya dibuka langsung oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani secara virtual. UK itu dilakukan di 5 titik yang berbeda serentak.
“Bila lulus nanti akan punya sertifikat kompetensi, artinya keahliannya itu terstandar, diakui secara nasional. Sehingga bisa memudahkan anak-anak muda kita untuk masuk ke dunia kerja,” Kata Bupati Ipuk, Sabtu (29/5).
Dia berharap setelah menjalani kursus dan mendapat sertifikat kompetensi, anak-anak muda Banyuwangi dapat berwirausaha.
“Tentu syukur-syukur bisa berwirausaha setelah menjalani kursus hingga dapat sertifikat kompetensi ini,” ujar Ipuk.
Menurut Ipuk, Pemkab ke depan akan terus memfasilitasi anak-anak muda untuk mengikuti uji kompetensi berbagai bidang keahlian.
Dengan SDM yang andal, tuturnya, dunia usaha di Banyuwangi ke depan akan dikelola oleh talenta terbaik anak muda Banyuwangi.
“Secara bertahap tentu pengangguran akan terus berkurang,” papar Ipuk.
Bahkan Bupati Ipuk menegaskan, akan terus menambah anggaran supaya dapat memfasilitasi uji kompetensi gratis bagi anak-anak muda Banyuwangi.
Plt Kepala Dinas Pendidikan, Suratno, juga mengatakan, program UK dimaksudkan untuk memberi kesempatan luas bagi warga belajar di LKP.
“Supaya mempermudah mereka mendapatkan pekerjaan sesuai kompetensinya,” ungkap Suratno.
Suratno mengungkap bahwa seorang warga yang belajar dan memiliki kompetensi atau skill akan mudah diterima di dunia kerja.
“Nah, meskipun mereka sudah lulus menempuh pendidikan di LKP, tapi mereka tidak memiliki surat keterangan kompetensi, maka mereka akan kurang dihargai oleh pimpinan di tempatnya bekerja,” terangnya.
Lebih lanjut Suratno memastikan, bagi yang lulus UK dan mendapatkan sertifikat akan lebih mendapatkan pengakuan dan dihargai.
Dia mencontohkan, apabila suatu hotel mempekerjakan karyawan yang semuanya tersertifikasi, maka status hotel itu akan naik. Sehingga menjadi nilai plus bagi standar hotel itu sendiri.
Menurutnya, dengan diadakan pelatihan UK, warga Banyuwangi akan mendapat kesempatan lebih terbuka dan lebar bagi yang lulus UK.
“Bagi mereka yang belajar di LKP Perhotelan, bisa mencoba memasukkan lamaran ke berbagai hotel. Mereka pun ke depannya berhak menjadi penguji atau pelatih di bidang itu,” tukasnya.
Sebagai tambahan informasi, Pemkab menggandeng Lembaga Sertifikasi dan Kompetensi (LSK) dalam penyelenggaraan program UK.
Total ada 310 orang yang akan mengikuti UK, dengan rincian 60 orang di bidang tata rias pengantin, 60 bidang Komputer, 60 bidang perhotelan, dan 130 bidang Bahasa Inggris.
Program UK ini merupakan kali kedua yang diselenggarakan Pemkab Banyuwangi. Sebelumnya, di tahun 2020 juga dilakukan UK yang pertama, dengan peserta sebanyak 250 orang.
Dalam data yang dimiliki Dinas Pendidikan Banyuwangi, para siswa yang telah lulus UK pertama telah bekerja di tempat-tempat berkualitas. Di antaranya di hotel-hotel besar dan kapal-kapal pesiar. (mkr)