Pemerintah Bakal Impor Oximeter untuk Kebutuhan Dalam Negeri
Berita Baru, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan impor oximeter untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Langkah ini dilakukan demi menjaga ketersediaan oximeter dalam negeri yang kian menipis.
“Ada beberapa oximeter yang akan dimasukkan ke Indonesia, dan kalau sudah waktunya akan dijelaskan berapa jumlahnya secara logistik oleh Kemenperin,” kata Airlangga dalam konferensi pers virtual dikutip kanal Youtube Perekonomian RI, Rabu (7/7).
Fenomena oximeter ini sama halnya seperti tabung oksigen yang beberapa waktu ini banyak diburu masyarakat. Hal ini membuat ketersediaan alat pengukur kadar oksigen tubuh ini langka di pasaran.
Adapun Oximeter (pulse oximeter) merupakan alat pengukur kadar oksigen dalam darah.
Oleh sebab itu, kata Airlangga, pemerintah berencana akan mengimpor oximeter. Namun, ia mengungkapkan untuk saat ini masih dalam pembahasan soal berapa jumlah oximeter yang dibutuhkan, dan hal tersebut lebih lanjut akan ditangani oleh Kementerian Perindustrian.
Di sisi lain, untuk ketersediaan tabung oksigen, saat ini pemerintah melakukan penjemputan sebanyak 800 ton oksigen dari Batam untuk memenuhi kebutuhan di pulau Jawa.
“Teridentifikasi ada tambahan oksigen yang bisa ditarik dari pulau Batam 8oo ton, dan sekarang ISO tank sudah dikirim kesana untuk ditarik ke pulau Jawa,” ujar Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga menyebut bahwa beberapa ISO Tank oksigen dari beberapa daerah di luar Jawa sudah datang di Jakarta. Bahkan, lanjutnya, saat ini dalam tahap persiapan untuk disalurkan kepada pasien Covid-19.
“Beberapa ISO tank sudah datang di Jakarta dan beberapa sedang dipersiapkan. Pemerintah menggunakan seluruh fasilitas yang ada, sehingga ketersediaan baik produksi nasional yang ada di Jawa maupun yang di luar jawa semua ditarik,” tandas Airlangga.