Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sebuah bola api meletus sebagai akibat dari serangan udara Israel di sebuah bangunan di Kota Gaza. Foto: Ashraf Amra/AFP.
Sebuah bola api meletus sebagai akibat dari serangan udara Israel di sebuah bangunan di Kota Gaza. Foto: Ashraf Amra/AFP.

Pelapor Khusus PBB Tegaskan Serangan Israel di Gaza Adalah Ilegal dan Tidak Bertanggung Jawab



Berita Baru, Gaza – Seorang pelapor khusus PBB yang bertugas di wilayah Palestina, Francesca Albanez tegaskan serangan Israel di Gaza adalah ilegal dan tidak bertanggung jawab, Minggu (7/8).

“Tidak hanya ilegal tetapi juga tidak bertanggung jawab … Situasi di Gaza berada di ambang krisis kemanusiaan,” kata Albanez kepada Al Jazeera.

Sebagai pelapor khusus PBB, yang merupakan ahli independen yang bertanggung jawab untuk memantau pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Palestina yang diduduki dan merujuknya ke PBB, Albanez juga meminta badan internasional untuk memastikan apakah hukum internasional telah dilanggar di Gaza dan memastikan akuntabilitas.

“Saya percaya kurangnya akuntabilitas memperkuat Israel,” kata Albanez. “Saya melihat mengakhiri pendudukan sebagai solusi.”

“Satu-satunya cara untuk mengamankan kesehatan warga Palestina di mana pun mereka berada adalah dengan menghentikan pengepungan dan mengizinkan bantuan masuk,” imbuhnya.

Serangan udara Israel yang dimulai pada Jumat (5/8) lalu telah membuat jalur Gaza dan beberapa titik penting Palestina terkepung.

Serangan berhari-hari Israel itu setidaknya telah menewaskan sedikitnya 44 orang, termasuk 15 anak-anak, dan 360 lainnya terluka, menurut laporan dari Wartawan TRT World Now, Nizar Sadawi pada Senin (8/8).

Sementara, pada hari Minggu (7/8), Israel mengatakan bahwa tidak ada korban serius yang dilaporkan mengingat sistem pertahanan Iron Dome dilaporkan telah menembak jatuh 97 persen rudal yang diluncurkan kelompok Jihad Islam Palestina.

Di pihak lain, Israel kukuh mengatakan bahwa serangan berhari-hari itu adalah tindakan pendahuluan” untuk membela diri terhadap kelompok Jihad Islam Palestina.

Israel juga mengatakan operasinya bisa berlangsung seminggu.

Pada kesempatan yang sama, Albanez juga mengecam Amerika Serikat (AS) karena AS percaya Israel memiliki hak untuk membela diri.

“Israel tidak dapat mengklaim bahwa mereka membela diri dalam konflik ini,” kata Albanez.

Kecaman itu muncul setelah Duta Besar AS untuk Israel, Tom Nides menulis di Twitter pada hari Jumat mengenai hak Israel untuk membela diri.

“Amerika Serikat sangat percaya bahwa Israel memiliki hak untuk melindungi dirinya sendiri. Kami terlibat dengan berbagai pihak dan mendesak semua pihak untuk tenang,” kata Nides.

Tak hanya AS, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss juga ikut menggaungkan dukungannya untuk Israel dengan mengatakan Inggris “berpihak pada Israel dan haknya untuk membela diri”, dan mengutuk “kelompok teroris yang menembaki warga sipil dan kekerasan yang telah mengakibatkan korban di kedua belah pihak”.

Namun, Albanez membantah klaim itu dengan mengatakan bahwa Israel “tidak dapat membela diri dari warga sipil sejak 1967.”

“Perlindungan adalah sesuatu yang saya tuntut di Palestina, dan itu bukan saya sendiri. Itu perlu … untuk melindungi kehidupan warga sipil,” kata Albanez.