Pejabat Tinggi Negara Iran Meninggal Akibat Virus Corona
Berita Baru, Internasional – Seorang anggota dewan Iran meninggal dunia pada Senin (2/3) setelah jatuh sakit akibat virus Corona. Menurut laporan radio negara, ini merupakan kematian pertama pejabat tinggi negara akibat Covid-19.
Sebagaimana dilansir dari CNBC, Selasa (3/3), kabar kematian Mohammad Mirmohammadi (71) datang setelah Iran mengumumkan kondisi darurat negara itu, dimana sebanyak 66 orang Iran telah meninggal akibat virus Corona.
Dalam waktu dua hari, jumlah kasus yang dikonfirmasi telah meningkat lebih dari dua kali lipat, hal ini menunjukkan krisis yang semakin meluas saat Iran mengatakan sedang bersiap untuk memobilisasi 300.000 tentara dan sukarelawan untuk menghadapi virus tersebut.
Iran memiliki jumlah kematian tertinggi kedua di dunia setelah China. Di seluruh Timur Tengah, ada lebih dari 1.680 kasus virus corona baru, termasuk Iran. Sebagian besar kasus regional berada di Iran.
Para ahli mulai mengkhawatirkan prosentase kematian di Iran yang diakibatkan oleh infeksi. Saat ini sekitar 4,4% kasus terinfeksi dikonfirmasi di Iran, merupakan angka terpapar yang jauh lebih tinggi daripada negara lain.
Berdasarkan laporan radio pemerintah Iran, Mirmohammadi meninggal di rumah sakit di Teheran utara karena terinfeksi virus. Sebelumnya dia menjabat sebagai kepala kepresidenan di bawah mantan Presiden Akbar Hashemi Rafsanjani dan Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran.
Ibu Mirmohammadi juga meninggal dunia beberapa hari terakhir akibat virus Corona, lapor beberapa media.
Selain kematian Mirmohammadi, pejabat tinggi Iran lainnya juga telah terinfeksi virus, diantaranya,Wakil Presiden Masoumeh Ebtekar atau Suster Mary, juru bicara berbahasa Inggris untuk Kedutaan Besar AS di Teheran pada tahun 1979 dan Iraj Harirchi, kepala satuan tugas pemerintah Iran.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Ali Reza Raisi, mengatakan bahwa angkatan bersenjata Iran dan Basij siap untuk memobilisasi 300.000 tentara untuk membantu memerangi virus. Kendaraan Guard juga telah menyemprotkan desinfektan di jalan-jalan di kota-kota besar.
Pasukan-pasukan itu akan membantu membersihkan area-area publik, serta mencari tahu masyarakat yang terinfeksi untuk dibawa ke rumah sakit.
Sebagai upaya membendung wabah virus Corona, Iran juga mengadakan briefing online oleh Kementerian Luar Negeri pada hari Senin (2/3), sebagaimana yang dilakukan China.