PCNU Gresik: PMII Harus Terus Melahirkan Ruang Mediasi Intelektual
Berita Baru, Gresik – Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Kabupaten Gresik menitipkan pesan kepada segenap jajaran Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Gresik, Sabtu (20/2).
Pesan tersebut disampaikan Wakil Sekretaris PCNU Gresik, A. Syifa’ul Qulub, disela-sela resepsi pelantikan jajaran PC PMII Gresik masa khidmat 2020-2021 di Aula PCNU Gresik. Pelantikan itu dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Gresik terpilih H Fandi Ahmad Yani dan Aminatun Habibah, Ketua PB PMII Agus Herlambang, serta Ketua PKC Abdul Gani. Juga beberapa alumni.
Menurut Syifa’ul Qulub, PMII adalah organisasi bagi generasi NU di bidang kemahasiswaan. Dengan aktif di PMII, maka sanad ke-NU-an mahasiswa tidak akan terputus.
“Berjuang di PMII sama juga dengan berkhidmah di NU, sebagaimana kita berhidmat di IPNU-IPPNU, GP Ansor, dan Banom NU lainnya,” kata Gus Afuk, sapaan akrabnya.
Gus Afuk berpesan, menjadi kader PMII harus terus melahirkan ruang mediasi intelektual, membangun nalar kritis (critical thinking) dan membangun konsolidasi skill non-Akademik.
“Yang terpenting menjadi kader PMII adalah harus giat melahirkan konsolidasi Skil Akademik, PMII menyediakan ruang mediasi intelektual sesuai dengan kualifikasi akademik mahasiswa di masing-masing program studi. Berbeda dengan proses perkuliahan di kelas, belajar di PMII tidak dibatasi dengan SKS baik S1 maupun S2, Bahkan PMII harus membekali kadernya untuk mempelajari materi-materi lintas keilmuan (inter-multidisipliner). Semuanya bertujuan untuk membangun nalar kritis (critical thinking). Kemudian membangun konsolidasi skill Non-Akademik,” bebernya.
Masih lanjut Gus Afuk mengungkapkan bahwa kecakapan non-akademik yang diperoleh dari luar kampus juga menjadi salah satu penentu kesuksesan mahasiswa di masa yang akan datang.
“Di PMII, semuanya ada, misalnya skill kepemimpinan (leadership), bicara di depan publik (public speaking), teknik lobi (lobbying), orasi, metode fasilitasi forum, jurnalistik, manajemen organisasi, dan masih banyak lagi,” terangnya.
Diharapkan, kader-kader PMII selalu menjaga harmonisasi serta marwah organisasi, dan senantiasa menjaga nilai dan tradisi aswaja.
“PMII harus menjadi wadah kaderisasi Islam aswaja. PMII harus menjaga dan melestarikan nilai dan tradisi aswaja. Selalu menjag harmonisasi dengan stakeholder, karena ini menjadi modal kemandirian organisasi,” tutup Gus Afuk.