Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

PB PMII Dorong Kemenlu Masifkan Global Health Diplomacy Hadapi Gelombang Kedua Covid-19 di Indonesia

PB PMII Dorong Kemenlu Masifkan Global Health Diplomacy Hadapi Gelombang Kedua Covid-19 di Indonesia



Berita Baru, Jakarta – Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) mendorong Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memasifkan Global Health Diplomacy dalam Menghadapi Second Wave Pandemic Covid-19 di Indonesia.

Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Jaringan Internasional PB PMII, Yanju Sahara mengatakan kasus penyebaran Covid-19 di Indonesia yang semakin tinggi menyebabkan kekhawatiran di masyarakat, lebih-lebih dengan adanya Varian baru dari India.

“Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, terdapat tujuh varian baru Covid-19 di Indonesia, ketujuh varian tersebut yakni D614G, B117, N439K, E484K, B1525, B1617, dan B1351. Varian baru dari Covid 19 menimbulkan permasalahan baru bagi pemerintah, hal ini dikarenakan varian baru memiliki tingkat penularan yang lebih cepat,” ungkap Yanju Sahara dalam keterangan persnya, Senin (5/7).

Menurut Yanju, sapaan akrabnya, PPKM
Darurat sebagai langkah pemerintah untuk mengendalikan penularan Covid-19 di tanah air tidaklah cukup. Pemerintah, lanjutnya, melalui Kemenlu perlu melakukan Global Health Diplomacy (GHD) dengan negara-negara anggota PBB agar Gelombang kedua Pandemic Covid 19 dapat diatasi secara cepat dan tepat.

“Saat ini Indonesia sedang menghadapi second wave pandemic covid-19, jika Kementerian Luar Negeri tidak segera masifkan Global Health Diplomacy bersama negara – negara di dunia, baik dengan International Governmental Organizations (IGOs), maupun International Non-Government Organizations (INGOs). Maka second wave pandemic covid-19 akan menjadi ancaman serius,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Yanju menuturkan, Kemenlu juga dapat mendorong percepatan persetujuan instruksi Presiden tentang pedoman kerjasama lintas sektor One Health, sebab secara implementasi Global Health Diplomacy fokus pada bidang health security (McInnes et al. 2014; Labonte dan Gagnon 2010).

Oleh sebab itu, ungkap Yanju, Kemenlu dapat melakukan kerjasama dengan negara lain sebagai bentuk langkah pemerintah dalam menghindari Gelombang kedua Covid-19 yang mengakibatkan kondisi keterancaman dalam bidang health security (keamanan kesehatan) bagi Indonesia.

“Sehingga PB PMII mendorong Kemenlu untuk segera masifkan Global Health Diplomacy terhadap negara-negara lain sebagai langkah pemerintah dalam menangani gelombang kedua Penyebaran Covid-19,” tegasnya.