Pasar Bandeng Gresik 2021, Ikan Bobot 6,5 Kg Milik Warga Mengare Menangi Kontes
Berita Baru, Gresik – Puncak kontes dan lelang pasar bandeng telah digelar di Halaman Pemda Gresik pada Jum’at (7/5). Tradisi yang telah berlangsung selama ratusan tahun itu menjadi budaya masyarakat Kota Santri di bulan Ramadhan menjelang hari raya Idul Fitri.
Tahun ini, Pemkab Gresik menggelar tradisi pasar bandeng serentak di 10 titik lokasi. Hal itu dilakukan agar meminimalisir potensi kerumunan dengan skala besar dimasa pandemi Covid-19. Protokol kesehatan disetiap titik pelaksanaan pun diterapkan sangat ketat dengan pengawasan petugas gabungan dari Kecamatan setempat.
Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani dalam sambutannya mengatakan, Pemkab Gresik berupaya agar tradisi pasar bandeng tahun ini tetap dilaksanakan. Untuk itu, dalam pelaksanaan pasar bandeng dimasa pandemi Covid-19 ini, masyarakat diwajibkan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dengan ketat.
“Tahun lalu tradisi pasar bandeng ini sudah tidak dilaksanakan karena pandemi Covid-19, namun tahun ini kami mencoba menjaga tradisi pasar bandeng dengan tetap melaksanakan dengan mengutamakan protokol kesehatan,” ujar Bupati Gus Yani sapaan akrab Fandi Ahmad Yani.
Bupati Gus Yani mengungkapkan, Kabupaten Gresik memiliki potensi budidaya ikan bandeng yang luar biasa. Terhitung tiap tahunnya, penghasilan ikan bandeng di Gresik mencapai 80 ribu Ton.
“Kita tau potensi ikan bandeng ini sangat luar biasa, setiap tahunnya bisa mencapai 80 ribu ton. Artinya jika bandeng ini harganya 10 ribu perkilo, maka putarannya pertahun bisa mencapai satu triliyun pertahun dari ikan bandeng saja, ini adalah bentuk kemandirian ekonomi petani tambak di Gresik,” terangnya.
Lebih lanjut, Bupati Gus Yani menerangkan, hasil lelang tahun ini seluruhnya akan disumbangkan untuk membantu fasilitas warga disabilitas, “Hasil lelang nantinya akan disumbangkan untuk membantu warga disabilitas di Kabupaten Gresik,” tegasnya.
Dalam puncak kontes dan lelang bandeng kali ini, tiga maskot ikan bandeng hasil budidaya petambak tradisional dari Gresik dilelang dengan harga awal Rp. 8 juta. Bandeng seberat 5,05 kilogram dengan panjang 83 cm dan dirawat selama 7 tahun milik Syaifullah Mahdi, warga Ujungpangkah. Bandeng yang menempati juara ke 3 itu terjual Rp 10 juta dengan penawaran terakhir Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko.
Sementara diperingkat 2, diraih bandeng seberat 5,01 kilogram dengan panjang 73 cm dan dirawat selama 6 tahun milik Ali Huda, warga Tanjungwidoro Bungah terjual Rp 15,4 juta dengan penawaran terakhir Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Heru Tjahjono.
Adapun juara 1 diraih oleh Zainul Abidin, warga asal Watu Agung Bungah. Bandeng milik Zainul memiliki berat 6,5 kilogram dengan panjang 86 cm. Ikan bandeng tersebut terjual Rp 25,5 juta dengan penawaran terakhir Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Hadir dalam acara itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kontes dan lelang pasar bandeng yang menjadi tradisi masyarakat Gresik ini. Ia menegaskan bahwa tradisi ini bisa mengangkat citra baik ikan bandeng, sehingga potensi budidaya kedepan semakin baik.
“Kami sangat mengapresiasi, dan tradisi ini bisa menjadi salah satu upaya pemulihan ekonomi, serta memiliki Gimmik yang sangat bagus untuk meningkatkan citra bandeng, untuk mendorong agar budidaya bandeng bisa berjalan lebih baik,” tandas Wagub Emil.
Selain Wagub Emil, sejumlah Bupati/Walikota nampak hadir dalam puncak kontes dan lelang pasar bandeng ini, diantaranya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, serta jajaran Forkopimda Gresik dan seluruh tamu undangan dari unsur pejabat tinggi lainnya.