Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pabrik Uranium di Rusia Meledak, Satu Tewas dan Lebih dari 100 Orang Dirawat
Ilustrasi : Istimewa

Pabrik Uranium di Rusia Meledak, Satu Tewas dan Lebih dari 100 Orang Dirawat



Berita Baru, Jakarta – Sebuah kecelakaan terjadi di sebuah pabrik uranium di pegunungan Ural, Rusia tengah. Menurut laporan media lokal pada Jumat (16/7/2023) lalu, kecelakaan ini mengakibatkan satu pekerja tewas dan lebih dari 100 orang harus dirawat di rumah sakit untuk pemeriksaan radiasi.

Pabrik tersebut melaporkan adanya satu “korban” dalam kejadian depresurisasi tabung yang berisi uranium heksafluorida yang sudah terdeplesi. Uranium heksafluorida merupakan elemen penting dalam proses pemperkayaan uranium yang digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik tenaga nuklir maupun senjata.

The Moskow Times melaporkan seorang pekerja yang tidak disebutkan namanya mengatakan, “Sesuatu patah dan semuanya roboh.”

Lebih dari 100 pekerja dari Urals Electrochemical Combine, sebuah anak perusahaan dari lembaga nuklir negara Rusia Rosatom, dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk pemeriksaan radiasi. Kondisi mereka sedang dalam perawatan dan pemeriksaan lebih lanjut.

Urals Electrochemical Combine, yang terletak di kota tertutup Novouralsk di wilayah Sverdlovsk, mengonfirmasi bahwa staf di bengkel tempat kecelakaan terjadi telah dievakuasi dan proses sanitasi sedang dilakukan di lokasi tersebut. Pihak pabrik juga menegaskan bahwa tingkat radiasi di pabrik dan sekitarnya berada dalam batas normal dan tidak ada ancaman terhadap kesehatan masyarakat.

Pihak berwenang, termasuk cabang wilayah Sverdlovsk dari Komite Investigasi Rusia yang menyelidiki kejahatan besar, telah melakukan inspeksi terhadap kecelakaan ini. Penyebab pasti kejadian tersebut masih dalam proses penyelidikan.

Urals Electrochemical Combine merupakan salah satu produsen utama dalam pemperkayaan uranium di Rusia. Pabrik ini memainkan peran penting dalam pemenuhan kebutuhan pemperkayaan uranium Rusia serta memasok sekitar 20% dari kebutuhan global. Lebih dari 80% dari produksi pabrik ini diekspor ke negara-negara lain.

Kecelakaan ini juga mengingatkan bahwa banyak negara, termasuk Amerika Serikat, mengandalkan impor uranium yang diperkaya dari Rusia. Hal ini menunjukkan pentingnya keselamatan dan keamanan dalam industri nuklir untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa depan.