Mesir, Sudan dan Ethiopia Sepakat Melanjutkan Negosiasi Pembangunan Bendungan Nil
Berita Baru, Internasional – Mesir, Sudan dan Ethiopia sepakat untuk melanjutkan negosiasi mengenai rancangan pembangunan Bendungan Renaisans Besar Ethiopia (GERD) yang tengah disengketakan, kata Kementerian Sumber Daya Air dan Irigasi Mesir pada akhir konsultasi tripartit Selasa (27/10).
“Pertemuan itu diakhiri dengan keputusan bahwa Sudan – sebagai negara ketua dalam negosiasi trilateral – akan mengirim undangan untuk mengadakan pertemuan selama seminggu dengan maksud untuk mengakhiri konsolidasi dan menyelesaikan rancangan perjanjian tentang bendungan, yang mulai dilakukan oleh para pihak,” kata Kementerian Sumber Daya Air dan Irigasi Mesir.
Seperti dilansir dari Sputnik News, Rabu (28/10), pertemuan yang diselenggarakan di bawah naungan Menteri Hubungan Internasional dan Kerjasama Afrika Selatan, Naledi Pandor, dihadiri oleh para menteri luar negeri, irigasi dan sumber daya air dari Mesir, Sudan dan Ethiopia.
Selama negosiasi, Kairo menegaskan perlunya mencapai kesepakatan untuk menetapkan prosedur peluncuran bendungan dengan harapan bendungan itu dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam persengketaan.
Awal pekan ini, ketua Uni Afrika (AU) dan Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, menegaskan bahwa putaran baru pembicaraan trilateral tentang sengketa GERD akan berlangsung setelah jeda tujuh minggu. Ramaphosa menyatakan keyakinannya bahwa para pihak akan mencapai kesepakatan tentang masalah bendungan yang belum diselesaikan, termasuk aspek teknis dan hukum.
Sementara Ethiopia telah lama mengalami kebuntuan dalam sengketa bendungan Nil dengan Sudan dan Mesir, yang khawatir adanya proyek mega hidroelektrik Addis Ababa yang dibangun sejak 2011 akan mengurangi akses mereka ke air. Pembicaraan antara ketiga negara tersebut dimediasi oleh Afrika Selatan, pemegang kepemimpinan AU saat ini.