Membawa 250 Ribu Liter Air Bersih, Kapal Bantuan Selandia Baru Tiba di Tonga
Berita Baru, Nukuʻalofa – Kapal bantuan Selandia Baru tiba di Tonga pada Jumat (21/1) dengan membawa 250.000 liter air bersih dan persediaan dan peralatan penyelamatan lainnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Komisi Tinggi Selandia Baru, yang mengatakan bahwa Kapal Aotearoa telah tiba di ibu kota, Nuku’alofa.
Selain pasokan air, pihaknya juga membawa peralatan desalinasi yang bisa menghasilkan 70.000 liter sehari.
“Truk dari Kantor Manajemen Darurat Nasional telah mulai mengumpulkan dan mengirimkan pasokan air dari Aotearoa,” kata Komisi Tinggi.
Negara kepulauan Pasifik Selatan itu telah diluluhlantakkan oleh letusan gunung berapi dan tsunami yang membuat air negara tersebut tercemar.
Letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha’apai pada Sabtu (15/1) juga memicu tsunami hingga menghancurkan desa dan resor di negara berpenduduk sekitar 105.000 orang. Tiga orang dilaporkan tewas, kata pihak berwenang.
Di samping itu, jaringan internet juga terputus karena kabel laut juga putus dan butuh waktu sebulan untuk memperbaiki. Namun, komunikasi telepon antara Tonga dan dunia luar tersambung kembali pada Rabu (19/1) malam.
Air asin, tsunami dan abu yang jatuh merusak sebagian besar sumber air di pulau-pulau itu dan orang Tonga telah berjuang untuk menemukan air bersih saat mereka membersihkan abunya.
“Kami membersihkan abunya dan sudah sejak Senin,” kata Branko Sugar (61 tahun), yang menjalankan bisnis toko botol dan sewa pancing dari Nuku’alofa, sebagaimana dilaporkan Reuters.
“Semuanya sangat berdebu, dan kami kehabisan air,” katanya melalui saluran telepon. “Kami hanya memiliki air keran, dan itu sudah terkontaminasi. Kami… hampir tidak bisa bernapas untuk semua debu.”
Penerbangan pertolongan pertama dari Australia dan Selandia Baru mendarat di Tonga pada hari Kamis (20/1) dengan air untuk sanitasi dan kebersihan serta tempat berteduh, peralatan komunikasi dan generator.
Namun, penerbangan bantuan Australia terpaksa kembali ke pangkalan karena kasus positif COVID-19 di dalam pesawat.
HMAS Adelaide Australia sedang dalam perjalanan dari Brisbane dan dijadwalkan di Tonga minggu depan.
Sementara itu, juru bicara PBB, Stéphane Dujarric mengatakan dalam sebuah pengarahan bahwa Tonga telah meminta bantuan mendesak.
“Kami tetap sangat prihatin tentang akses ke air yang aman untuk 50.000 orang … Pengujian kualitas air terus berlanjut, dan kebanyakan orang mengandalkan air kemasan,” katanya, berbicara sebelum Aotearoa tiba.
Stéphane Dujarric juga mengatakan sekitar 60.000 orang Tonga telah terkena dampak kerusakan, mulai dari tanaman, ternak, dan perikanan akibat hujan abu, intrusi air asin dan potensi hujan asam. Di samping itu, ada juga kabar bahwa terjadi kelangkaan bahan bakar.