INTERNASIONAL ENTERTAINMENT Inovasi
Melemahnya Lira Dongkrak Jumlah Wisman dan Pendapatan Sektor Pariwisata Turki
Berita Baru, Internasional – Di balik melemahnya mata uang Lira, ternyata sektor pariwisata yang merupakan sektor krusial bagi Turki tercatat melambung tinggi pascapandemi.
Pendapatan pariwisata sangat penting bagi perekonomian negara tersebut dengan program ekonomi pemerintah berfokus pada membalikkan defisit transaksi berjalan menjadi surplus, memprioritaskan ekspor, produksi dan investasi, serta bertujuan untuk mengekang inflasi.
Jumlah wisatawan asing (wisman) yang tiba di Turki naik 88 persen selama periode Januari hingga Oktober tahun ini menjadi 39,1 juta, merangkak naik untuk menyamai level prapandemi pada 2019.
Peningkatanitu juga didorong oleh lompatan besar dalam hal permintaan dari Eropa saat benua Eropa bergulat dengan krisis energi akibat konflik Rusia-Ukraina.
“Tahun 2022 merupakan tahun yang sangat bagus terkait sektor pariwisata. Tingkat hunian di sebagian besar resor mencapai lebih dari 90 persen. Angka wisman saat ini hampir mencapai 50 juta,” kata Kaan Sahinalp, Perwakilan Turki dari perusahaan raksasa pariwisata Jerman TUI, sebagaimana dikutip Xinhua News, Sabtu (25/12/22).
Pihak otoritas memperhitungkan pendapatan untuk tahun ini mencapai sekitar 46 miliar dolar AS. Kondisi ini juga diperkirakan akan berlanjut hingga tahun depan.
“Estimasi saya untuk tahun 2023 adalah 60 juta wisman dengan pendapatan sekitar 60 miliar dolar AS,” tambahnya.
Ia menyatakan Turki mendapatkan beberapa keuntungan pada 2022, terutama lira yang lemah terhadap mata sejumlah uang kuat.
“Dalam lima tahun ke depan, jika Turki berhasil dalam keberlanjutan, 100 juta wisman dan pendapatan senilai 100 miliar dolar AS bukan hanya sekadar mimpi.”