Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Liga Arab prihatin atas memburuknya hubungan Lebanon dengan Teluk. Foto: Reuters.
Liga Arab prihatin atas memburuknya hubungan Lebanon dengan Teluk. Foto: Reuters.

Liga Arab Prihatin dengan Memburuknya Hubungan Lebanon dengan Teluk



Berita Baru, KairoLiga Arab prihatin dengan memburuknya hubungan Lebanon dengan Teluk setelah komentar kritis dari seorang menteri Lebanon tentang intervensi militer yang dipimpin Arab Saudi di Yaman.

Arab Saudi pun langsung melarang semua impor dari Lebanon dan memberi duta besar Lebanon waktu 48 jam untuk pergi. Arab Saudi juga melarang warganya bepergian ke Lebanon dan menarik duta besarnya.

Dalam sebuah pernyataan yang mengutip Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit pada hari Sabtu (30/10), pihaknya mengimbau negara-negara Teluk untuk merenungkan langkah-langkah yang diusulkan untuk diambil agar menghindari efek negatif lebih lanjut pada ekonomi Lebanon yang runtuh.

“Aboul Gheit menyatakan keprihatinan dan penyesalannya yang mendalam atas memburuknya hubungan Lebanon-Teluk dengan cepa,” kata pernyataan itu, dikutip dari Al Jazeera.

Pernytaan itu juga menambahkan bahwa dia yakin Presiden Lebanon Michel Aoun dan Perdana Menteri Najib Mikati akan bertindak cepat untuk meredakan krisis.

Beberapa jam setelah keputusan Arab Saudi, Bahrain memerintahkan duta besar Lebanon untuk meninggalkan negara itu dalam waktu dua hari untuk alasan yang sama.

Hubungan antara Bahrai dan Lebanon semakin semakin memburuk setelah beredar secara online video pernyataan kritis Menteri Informasi Lebanon, George Kordahi, tentang perang yang dipimpin Saudi melawan pemberontak Houthi di Yaman, pada Selasa (26/10).

George Kordahi mengatakan wawancara televisi itu direkam lebih dari sebulan sebelum dia diangkat menjadi menteri. Kordahi mengatakan Houthi yang bersekutu dengan Iran “membela diri mereka sendiri … melawan agresi eksternal”.

George Kordahi mengatakan komentarnya adalah pendapat pribadi dan dibuat sebelum dia bergabung dengan pemerintah, tetapi mengatakan dia menolak untuk diperas oleh entitas mana pun.

Pada hari Sabtu (30/10), sekelompok menteri krisis Lebanon juga bertemu untuk membahas keretakan diplomatik yang semakin dalam.

Dalam sebuah pernyataan pada Jumat malam, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan dia “menyesali” langkah Saudi.

“Kami juga mengimbau para pemimpin saudara Arab untuk bekerja dan membantu mengatasi krisis ini untuk menjaga kohesi Arab,” kata Mikati.

Awal pekan ini, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Bahrain memanggil duta besar mereka ke Lebanon sebagai tanggapan atas komentar tersebut, sementara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) enam negara – juga terdiri dari Qatar dan Oman – mengutuk pernyataan Kordahi.