Kunjungan Jokowi ke China Hasilkan Kerja Sama Baru Senilai Rp197,48 Triliun
Berita Baru, Jakarta – Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke China pada awal pekan ini telah menghasilkan 11 kesepakatan kerja sama baru yang bernilai total US$12,6 miliar atau sekitar Rp197,48 triliun.
Hal ini diumumkan oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) ad interim dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melalui akun Instagram resmi Erick Thohir.
Kerja sama tersebut melibatkan perusahaan swasta, BUMN-swasta, dan BUMN-BUMN, serta mencakup berbagai bidang, seperti pengembangan industri baterai listrik, energi hijau, dan teknologi kesehatan. Tujuan dari kerja sama ini adalah untuk memperkuat sektor-sektor strategis di Indonesia, meningkatkan pembukaan lapangan pekerjaan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Kerja sama senilai US$12,6 miliar ini terjalin antara perusahaan swasta-swasta, BUMN-swasta, maupun BUMN-BUMN. Ini untuk memperkuat pengembangan industri baterai listrik, energi hijau, dan teknologi kesehatan di tanah air, agar bisa meningkatkan pembukaan lapangan pekerjaan,” kata Erick dikutip dari postingan di akun Instagramnya, Selasa (17/10/2023).
Selama kunjungan ke China, Presiden Jokowi memiliki dua agenda utama. Pertama, ia akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang, dan Ketua Parlemen RRT. Salah satu isu prioritas yang akan dibahas dalam pertemuan ini termasuk peningkatan ekspor Indonesia, investasi, dan pembangunan ketahanan pangan.
Kedua, Jokowi akan menghadiri acara Konferensi Tingkat Tinggi Inisiatif Jalur Sutera (Belt and Road Initiative/BRI). Selain isu ekspor, investasi, dan ketahanan pangan, Presiden Jokowi juga akan membahas proyek Kereta Cepat Bandung-Surabaya dengan Presiden Xi Jinping.
Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara Indonesia dan China, serta memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan pekerjaan di Indonesia.