Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Citibank Indonesia

Kuartal III 2020, Citibank Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp 1,9 Triliun



Berita Baru, Jakarta – Citibank Indonesia (Citibank) membukukan laba bersih sebesar Rp 1,9 triliun pada kuartal III 2020. Dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama, laba bersih tersebut turun 17,23% yakni sebesar Rp 2,37 triliun. 

Meskipun dalam ketidakpastian ekonomi, Citibank tetap mencatatkan kinerja yang positif dan berhasil mencatatkan Return on Equity dan Return on Assets sebesar masing-masing 15% dan 3,9%.

Selama kuartal III 2020, Citibank juga telah meningkatkan cadangan kerugian kredit sejalan dengan dampak pandemi yang sedang berlangsung. Meskipun demikian, Citibank tetap melaporkan non performing loans (NPL) gross dan net yang stabil masing-masing sebesar 2,8% dan 0,3%.

Adapun portofolio kredit Citibank di akhir kuartal III meningkat 6% secara year-to-date menjadi Rp 47,4 triliun. Kontribusi utama pertumbuhan portofolio kredit berasal dari lini bisnis institutional banking, terutama pada sektor industri manufaktur, pertanian dan kehutanan serta perantara keuangan. 

Pertumbuhan portofolio kredit ditunjang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) berkelanjutan yang tumbuh sebesar 10% memungkinkan bank untuk mencatatkan rasio lending to funding (LDR) yang sehat sebesar 76,6%. Selain sangat likuid, Citibank juga memiliki tingkat kecukupan modal yang sangat baik dengan rasio KPMM sebesar 26,5%. 

Chief Executive Officer (CEO) Citibank Indonesia Batara Sianturi mengatakan, di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19, pihaknya berkomitmen untuk terus menjaga tingkat likuiditas dan meningkatkan kecukupan modal. 

“Neraca kami memiliki kapasitas untuk terus melayani kebutuhan nasabah kami. Dengan penekanan yang kuat pada manajemen resiko, kami akan terus melayani secara hati-hati di masa-masa penuh tantangan ini,” kata Batara dalam keterangan resmi, Kamis (12/11).

Batara menyebut, Citibank memperkirakan bahwa pemulihan perekonomian Indonesia akan terus berlanjut di beberapa kuartal mendatang. Menurutnya, dimulainya kembali reformasi melalui Omnibus Law, telah memberikan sinyal positif bagi para investor global. Sementara itu, pemulihan ekspor yang cukup pesat dan minat investor global terhadap investasi ke aset Indonesia mulai pulih, di saat impor relatif masih lemah. 

Kombinasi tersebut telah membantu meningkatkan keseimbangan antara penawaran dan permintaan valuta asing di pasar valuta asing, yang berujung pada penguatan rupiah. Di tengah inflasi yang masih rendah, bank memperkirakan bahwa stabilitas mata uang dapat membuka Halaman 2 dari 3 ruang untuk penurunan suku bunga yang lebih banyak, yang selanjutnya dapat mendukung pemulihan ekonomi.

Citibank juga meluncurkan sejumlah inisiatif untuk para nasabah di tengah pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung. Di antaranya, Citibank meluncurkan program keringanan kredit di bulan April 2020 untuk melengkapi program yang sudah ada sebelumnya, sesuai arahan OJK, guna membantu nasabah yang kesulitan memenuhi kewajibannya kepada bank akibat pandemi. 

Pada periode April hingga September 2020, Citibank juga telah mengeluarkan Rp 359 miliar dalam bentuk pinjaman untuk berbagai program keringanan untuk mengatasi kelanggengan dan tingkat pengurangan arus kas nasabah. 

Citibank juga menurunkan pembayaran minimum bulanan Kartu Kredit dari 10% menjadi 5%, suku bunga bulanan menjadi 2%, dan biaya keterlambatan pembayaran menjadi 1% atau maksimum Rp 100 ribu sejak bulan Mei 2020, sesuai arahan dari Bank Indonesia.