Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pemimpin gangster Haiti menuntut agar Perdana Menteri Ariel Henry mundur. Foto: Reuters.
Pemimpin gangster Haiti menuntut agar Perdana Menteri Ariel Henry mundur. Foto: Reuters.

Krisis Bahan Bakar, Pemimpin Gangster Haiti Menuntut Perdana Menteri Ariel Henry Mundur



Berita Baru, Port-au-Prince – Pemimpin gangster Haiti menuntut agar Perdana Menteri Ariel Henry mundur lantaran krisis bahan bakar di Haiti semakin parah dan beberapa gangster memblokir jalan masuk ke pelabuhan yang menyimpan toko bahan bakar.

Menurut laporan Al Jazeera, pada hari Selasa (27/10) di jalanan Haiti yang biasanya ramai, terlihat sepi karena kekurangan bahan bakar selama berhari-hari dan penduduk kesulitan mendapatkan transportasi hingga memaksa beberapa bisnis tutup.

Krisis bahan bakar dan pemblokiran itu terjadi setelah Haiti menghadapi beberapa musibah dan kekacauan, diantaranya: gempa bumi dahsyat, pembunuhan presiden, dan penculikan, termasuk penculikan sekelompok misionaris Kanada dan AS awal bulan ini.

Seorang pemimpin yang disebut koalisi geng “G9” di ibu kota Port-au-Prince, Jimmy “Barbecue” Cherizier mengatakan dalam sebuah wawancara radio pada Senin (26/10) malam bahwa ia akan memastikan perjalanan truk bahan bakar yang aman jika Perdana Menteri Ariel Henry mundur.

“Area di bawah kendali G9 diblokir hanya karena satu alasan: kami menuntut pengunduran diri Ariel Henry,” kata Cherizier kepada Radio Mega Haiti, dilansir dari Al Jazeera.

“Kalau Ariel Henry mengundurkan diri pada pukul 8:00, pukul 08:05, kami akan membuka blokir jalan dan semua truk akan bisa lewat untuk mendapatkan bahan bakar,” imbuhnya.

Seorang juru bicara kantor Henry tidak menanggapi permintaan komentar dari kantor berita Reuters.

Pernyataan Cherizier menunjukkan bagaimana gangster Haiti mengambil peran politik yang semakin meningkat setelah pembunuhan Juli terhadap Presiden Jovenel Moise.

Cherizier mengatakan Henry harus “menjawab pertanyaan” yang menghubungkannya dengan pembunuhan Moise, meskipun Henry membantah terlibat dalam insiden itu.

Pemilihan awalnya dijadwalkan untuk November tetapi ditangguhkan setelah Henry bulan lalu memecat dewan yang menyelenggarakan pemilihan, yang dituduh oleh para kritikus bias mendukung Moise.

Henry kemudian berjanji untuk menunjuk dewan non-partisan baru yang akan menetapkan tanggal baru.

Sebuah video yang beredar di WhatsApp dengan logo biro bantuan luar negeri Haiti, yang mengawasi pengadaan bahan bakar, mengatakan negara itu memiliki 150.000 barel solar dan 50.000 barel bensin di terminal yang berbeda.

50.000 barel bensin lainnya akan tiba pada hari Rabu (27/10), menurut video tersebut.

Sebanyak 100.000 barel solar dan bensin akan memasok kebutuhan bahan bakar Haiti selama lima hingga tujuh hari, kata Marc Andre Deriphonse, kepala asosiasi pemilik stasiun layanan negara itu kepada Reuters.

Beberapa jaringan telepon seluler di negara itu mengalami penurunan layanan karena bahan bakar untuk menjalankan peralatan menara seluler habis.

Dengan sistem kelistrikan yang tidak dapat diandalkan, bensin di Haiti banyak digunakan untuk menjalankan generator yang dibutuhkan untuk memelihara layanan dasar, seperti rumah sakit.

Sementara itu, pada Minggu (24/10), UNICEF mengatakan telah menegosiasikan pengiriman bahan bakar ke rumah sakit Haiti tetapi penyedia kemudian menolak untuk melakukan pengiriman, dengan alasan kondisi keamanan.

Para pemimpin industri transportasi telah menyerukan pemogokan untuk memprotes gelombang penculikan, yang secara tidak proporsional mempengaruhi pengemudi truk dan pekerja angkutan umum.