Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dan Presiden Vladimir Putin. (Foto: Ilustrasi/Beritabaru.co)
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dan Presiden Vladimir Putin. (Foto: Ilustrasi/Beritabaru.co)

Ide Gila Rusia vs Ide Gila Ukraina



Berita Baru, Internasional – Konflik antara Rusia dan Ukraina hingga saat ini masih belum menemukan titik terang. Kedua negera tersebut terus membangun berbagai macam strategi untuk memenangkan peperangan.

Sebagaimana diketahui, Rusia merupakan salah satu negara dengan kekuatan militer yang besar di dunia. Dalam catatan Kremlin, Rusia memiliki tentara robot dan senjata nuklir.

Strategi tersebut terbilang cukup efektif. Serangan tentara robot dan senjata nuklir Rusia mampu memborbardir sebagian wilayah Ukraina.

Sementara pemerintah Ukraina telah menekan platform teknologi untuk memberikan sanksi kepada Rusia dan memikirkan ulang bagaimana mereka beroperasi di negara tersebut.

Langkah itu rupanya cukup berhasil. Perusahaan media sosial terbukti telah mengurangi jangkauan outlet media yang didukung pemerintah Rusia.

Ide Gila Rusia

Namun ada kabar lain mengenai ‘senjata’ Russia. Negara yang dipimpin Vladimir Putin ini dilaporkan memiliki prajurit kloningan dari tentara berusia 3.000 tahun.

Jika hal ini benar adanya, kemampuan Rusia tersebut akan sangat mudah megalahkan Ukraina. Bahkan akan dapat membuat Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) kalang kabut.

Dikutip dari cnbcindonesia.com, kabar adanya ‘senjata’ tentara berusia ribuan tahun disampaikan oleh Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, salah satu sekutu terdekat Vladimir Putin.

Sejak 2021, Shoigu berbicara tentang potensi penguburan orang-orang Scythian berusia 3.000 tahun yang luar biasa di Tuva.

Scythian adalah orang nomaden kuno yang tinggal terutama di wilayah yang dikenal sebagai Scythia, yang saat ini terdiri dari sejumlah wilayah di Kazakhstan, Rusia, dan Ukraina timur.

Shoigu menyampaikan itu setelah memprakarsai penggalian arkeologi Rusia-Swiss tiga tahun lalu. Ia bahkan merekrut seorang dukun modern untuk memastikan penggalian itu tidak membuat marah para roh.

“Kami sudah melakukan beberapa ekspedisi di sana, ini adalah ekspedisi internasional yang besar. Banyak hal yang telah dikonfirmasi, tetapi masih banyak yang harus dilakukan,” kata Shoigu, dikutip dari Dailymail.

Dalam penemuan tersebut, ia menemukan sisa-sisa manusia dan hewan purba yang terpelihara dengan baik. 

Ia menambahkan, tanpa menjelaskan lebih lanjut penelitian genomik yang direncanakan itu, bahwa ekspedisi ini ‘secara umum akan sangat menarik’.

Pemakaman orang-orang Scythians berada di lapisan es dan menurut para ilmuwan, bahan organik harus diawetkan di sana. Pemakaman tersebut adalah salah satu sisa-sisa makam Scythian sebelumnya.

Sejarawan Yunani Herodotus pada abad kelima SM mengklaim bahwa Scythians membuat jubah dari kulit kepala korban mereka setelah kemenangan.

Prajurit Scythians yang kejam diyakini telah menggunakan tengkorak musuh mereka sebagai cangkir minum.

Ide Gila Ukraina

Selain mengunakan tekanan platform teknologi untuk mempersempit jangkauan utlet media yang didukung pemerintah Rusia, Ukraina dikabarkan memakai cara yang lebih gila dan ekstrem. 

Dibawah komando langsung Presiden Volodymyr Zelensky, pemerintahan Ukraina mengambil tindakan dengan membuat ide gila dimana Ukraina meminta Rusia untuk diputus 3 domain dari internet dunia. 

Hal tersebut diketahui dari surat permohonan yang dikirimkan ke ICANN, organisasi nirlaba internasional yang berbasis di AS yang mengawasi sistem global nama domain internet dan alamat IP.

Pemerintah Ukraina mengatakan Rusia telah menggunakan situs web-nya sebagai mesin propaganda untuk menyebar informasi hoax, ujaran kebencian, mempromosikan kekerasan, serta menyembunyikan kebenaran mengenai perang di Ukraina.

Tak hanya itu, di sisi lain akses internet di Ukraina juga terganggu selama Rusia menginvasi Ukraina, hingga akhirnya layanan internet di Ukraina dilaporkan tumbang di beberapa wilayah akibat serangan militer Rusia tersebut.

“Saya mengirimkan surat ini atas nama rakyat Ukraina, meminta Anda mengatasi kebutuhan mendesak untuk memberikan sanksi tegas terhadap Federasi Rusia di bidang regulasi DNS [Domain Name System], sebagai tanggapan atas tindakan agresinya terhadap Ukraina dan warganya,” tulis Andrii Nabok, yang mewakili Ukraina di Komite Penasihat Pemerintah ICANN.

Pakar tata kelola internet mengatakan permintaan Ukraina, jika dilakukan, akan secara efektif memutuskan Rusia dari jaringan internet.

Jika ini benar terlaksana, tentu akan membuat situs-situs web Rusia tidak memiliki ‘rumah’, alamat email akan berhenti berfungsi dan pengguna internet tidak akan dapat mengakses dunia maya.

Surat itu pertama kali dilaporkan oleh Rolling Stone. Angelina Lopez, Dan juru bicara ICANN, mengkonfirmasi kepada CNN Internasional bahwa surat itu telah diterima dan para pejabat sedang meninjaunya. (mkr)