Kopri PMII Sumenep: Pemilu 2024 Penentu Arah Politik Indonesia
Berita Baru, Sumenep – Ketua Kopri PC PMII Sumenep Lina Wafia mengatakan bahwa pemilihan umum (Pemilu) Tahun 2024 akan menjadi momen penting dalam perjalanan demokrasi di Indonesia.
Sebab bagi Lina, sapaan akrabnya, pemilihan presiden dan wakil presiden, serta anggota legislatif dari semua tingkatan pada Pemilu 2024 ini akan menentukan arah politik negara untuk lima tahun ke depan.
Lina melihat, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam konteks politik Indonesia menuju Pemilu 2024. Mulai dari isu pandemi COVID hingga partisipasi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung.
“Pertama isu-isu yang berkaitan dengan pandemi COVID-19 masih akan menjadi topik utama dalam agenda politik,” kata Lina, dalam keterangan tertulis yang diterima Beritabaru.co, Sabtu (4/3).
“Meskipun upaya vaksinasi telah dimulai, akan ada tantangan besar dalam memastikan bahwa pemilih dapat mengakses tempat pemungutan suara dengan aman dan sesuai dengan protokol kesehatan,” lanjutnya.
Kedua, polarisasi politik yang semakin meningkat di Indonesia juga menjadi isu penting yang harus dihadapi. Menurut Lina, masih banyak isu yang menjadi polemik di kalangan masyarakat, seperti isu agama, hak asasi manusia, dan isu lingkungan.
“Penting untuk menghindari retorika politik yang memperburuk polarisasi dan memastikan bahwa pemilihan berlangsung secara adil dan transparan,” tuturnya.
Lina juga menyebut, keterlibatan militer dalam politik Indonesia perlu mendapat perhatian serius. Pasalnya, beberapa tindakan aparat keamanan dalam beberapa tahun terakhir telah menimbulkan kekhawatiran bahwa militer sedang mencoba memperluas pengaruhnya dalam politik.
“Hal ini harus dihindari agar demokrasi Indonesia tetap kuat dan stabil,” tegas Mahasiswa Pascasarjana Institut Kariman Wirayudha (INKADHA) itu.
Keempat, Lina menyebut, peran media sosial juga akan memainkan peran penting dalam Pemilu 2024. Penyebaran informasi yang tidak akurat dan hoaks dapat memperburuk situasi politik dan memperkuat polarisasi.
“Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk memastikan bahwa informasi yang disajikan kepada masyarakat akurat dan tidak menyesatkan,” jelasnya.
Dan yang terakhir, bagi Lina, partisipasi masyarakat akan menjadi kunci dalam menentukan hasil Pemilu 2024. Oleh sebab itu keterlibatan masyarakat dalam Pemilu tidak hanya sekedar datang dan memilih, tetapi juga harus cerdas sebagai pemilih.
“Pendidikan pemilih dan kampanye yang efektif harus dilakukan untuk memastikan bahwa semua warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan suara mereka dan memilih pemimpin yang tepat,” katanya.
“Dengan menghadapi tantangan ini, harus ada upaya yang dilakukan untuk memastikan bahwa pemilihan berlangsung secara adil dan transparan, dan bahwa kepentingan rakyat menjadi prioritas utama dalam proses politik,” pungkas Lina.