Kopri PMII Kota Bandung Desak Pemerintah Wujudkan Indonesia Tanpa Kekerasan Seksual
Berita Baru, Jakarta – Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Putri (Kopri) Kota Bandung, Jawa Barat, peringati International Women Days (IWD) atau hari perempuan se-dunia dengan aksi damai, Selasa (8/3).
Dengan mengusung tajuk ‘Dari Perempuan Untuk Kemanusiaan’, Kopri PMII Bandung menuntut pemerintah mewujudkan sistem perlindungan sosial yang tidak diskriminatif.
“Harus inklusif dan menjamin setiap orang untuk bebas dari penindasan,” kata Korlap Aksi Kopri PMII Bandung, Nisye Juwita, di Depan Gedung DPRD Jabar.
Pihaknya meminta pemerintah setempat memberikan perlindungan dan penghormatan terhadap hak-hak perempuan dan serius dalam upaya mencegah segala bentuk kekerasan kepada perempuan.
“Atas nama kemanusiaan, Kopri Kota Bandung menuntut penanganan serius terhadap kasus kekerasan seksual di Jawa Barat,” ungkap Nisye Juwita.
Selain itu, Kopri PMII Kota Bandung juga mendorong pemerintah mengesahkan RUU PRT untuk melindungi dan menjamin kesetaraan peran perempuan dalam ranah keluarga di ranah privat.
“Berikan ruang aman untuk Tenaga Kerja Wanita (TKI), lawan segala bentuk diskriminasi dan membangun perlindungan disabilitas terhadap perempuan,” tuturnya.
Kopri PMII Kota Bandung juga meminta agar Pemerintah Provinsi Jabar mewujudkan ‘Indonesia Tanpa Kekerasan Seksual’. Dengan mendorong penguatan kolaborasi institusi yang ramah gender.
Selain itu juga melakukan penguatan akses hukum terhadap korban kasus kekerasan seksual, dan membangun sistem perlindungan dan layanan bagi korban kekerasan seksual di kampus.
“Tegakkan sanksi tegas bagi akademisi atau dosen pelaku kekerasan seksual di perguruan tinggi,” tegas Nisye Juwita.
Sementara Ketua Kopri Kota Bandung, Imelda Islamiyati mempertegas bahwa pihaknya menuntut dengan tegas kepada penegak hukum, pemerintah dan stakeholder untuk melindungi hak-hak perempuan dalam menegakkan nilai kemanusiaan dan keadilan.
“Di tengah maraknya kekerasan seksual yang semakin kompleks di berbagai daerah, khususnya di Kota Bandung,” tutur Imelda Islamiyati.
Perempuan yang akrab disapa Imelda itu menyebut, untuk menegakkan keadilan tersebut bukanlah perkara yang sulit. Secara politik, legislator Kota Bandung dapat mewujudkan itu semua.
“Barangkali ini bukan persoalan kesulitan, ini masalah politik para legislator kita. Maka atas nama keadilan gender Gender Equality, kami melakukan aksi ini di hari Perempuan sedunia,” terangnya.
“Secara institusi Komisi V DPRD Provinsi Jabar perlu membuat pernyataan bahwa menolak semua bentuk kekerasan terutama terkait seksual dan diskriminasi terhadap perempuan,” pungkas Imelda.