Keterlibatan Perempuan Dalam Pengelolaan Hutan Masih Rendah, TAF Tawarkan Empat Strategi
Berita Baru, Jakarta – Hana Satriyo Deputy Country Representative The Asia Foundation (TAF) membeberkan empat (4) strategi untuk menunjang keterlibatan perempuan dalam pembangunan nasional di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.
Dalam diskusi daring yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerja sama dengan The Asia Foundation (TAF) ini, Hana menegaskan bahwa keterlibatan perempuan di bidang tersebut rendah yang sebab itu dibutuhkan penanganan khusus.
“Hanya 5% dari yang memegang izin Perhutsos yang anggotanya ada perempuan. Angka ini masih sangat rendah,” ungkapnya pada Rabu (25/8).
Adapun empat (4) strategi di muka meliputi dukungan pada program khusus yang mendorong peran perempuan, integrasi gender dalam program dan kebijakan, dan pentingnya membangun aliansi dengan organisasi masyarakat sipil dan institusi terkait.
“Selain itu, kita penting pula mengupayakan bagaimana penguatan ini bisa mendorong kebijakan-kebijakan terkait pengelolaan lahan dan hutan,” kata Hana dalam acara bertajuk Praktik Baik Ibu Bumi dalam Mengelola Hutan: Memperkuat Peran Kelompok Perempuan dalam Program Perhutanan Sosial di Indonesia ini.
Acara Webinar ini dihadiri pula oleh Winarni Monoarfa mewakili Menteri KLHK Siti Nurbaya, Ibu Sumini dan Ibu Sentia dari LPHK Damaran Baru Bener Meriah, Ibu Ritawati dan Ibu Purwani dari Kemitraan Kehutanan Desa Pal 8 Bengkulu, Ibu Ona dan Ibu Risna dari Hutan Desa Bundoyong Sulawesi Tengah, dan Mama Amina Ahek dan Mama Asnat dari Hutan Desa Pangwadar sebagai pembicara.