Kepolisian Haiti Tangkap Tersangka Dalang Pembunuhan Presiden Moise
Berita Baru, Port-au-Prince – Kepolisian Haiti telah menangkap salah satu tersangka dalang pembunuhan Presiden Jovenel Moise.
Pihak berwenang mengatakan mereka menahan seorang pria Haiti, yang tinggal di negara bagian Florida, AS, yang mereka tuduh mempekerjakan tentara bayaran untuk menyingkirkan dan menggantikan presiden.
Moise ditembak mati pada Rabu (7/7) pagi di rumahnya di Port-au-Prince. Pembunuhan dilakukan oleh satu unit komando yang digambarkan oleh otoritas Haiti sebagai unit pembunuh yang terdiri dari 26 orang Kolombia dan dua orang Haiti-Amerika.
Kepala Polisi Nasional Leon Charles mengatakan pada konferensi pers pada hari Minggu (12/7) bahwa pria yang ditangkap tersebut adalah Christian Emmanuel Sanon, seorang dokter berusia 63 tahun.
Sanon terbang ke Haiti ditemani oleh penjaga keamanan sewaan dengan jet pribadi pada awal Juni, dan ingin mengambil alih posisi presiden.
Dia diduga menyewa tentara bayaran Kolombia melalui perusahaan keamanan swasta Venezuela yang berbasis di Florida.
Sanon adalah warga Amerika Serikat ketiga asal Haiti yang ditahan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Charles tidak menjelaskan motif Sanon selain mengatakan motif yang dimiliki Sanon adalah motif politis.
“Misi para penyerang ini awalnya untuk memastikan keselamatan Emmanuel Sanon, tetapi kemudian misi itu diubah,” kata Charles, dikutip dari Aljazeera.
Charles menambahkan bahwa di antara barang-barang yang ditemukan oleh petugas di rumah Sanon di Haiti adalah topi berlogo US Drug Enforcement Administration (DEA), 20 kotak peluru, suku cadang senjata, empat plat nomor mobil dari Republik Dominika, dua mobil dan korespondensi dengan orang tak dikenal.
Polisi Haiti telah menangkap 18 orang Kolombia dan tiga orang Haiti-Amerika, termasuk Sanon, atas pembunuhan itu, kata Charles. Lima warga Kolombia masih buron dan tiga tewas, tambahnya.
Para tersangka pembunuh mengatakan kepada penyelidik bahwa mereka ada di sana untuk menangkapnya, bukan membunuhnya. Hal itu dikatakan oleh Miami Herald dan seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan pada hari Minggu (12/7).