Kemenag Bareng Formagam Gresik Tandatangani Komitmen Moderasi Beragama
Berita Baru, Gresik – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gresik dan sejumlah tokoh menggelar deklarasi dan menandatangani komitmen moderasi kerukunan umat lintas agama di Kota Santri.
Penandatanganan komitmen moderasi beragama dilakukan oleh Kepala Kantor Kemenag Gresik Markus, Kepala Balai Diklat Keagamaan Denpasar dr. Muhammad Toha, Ketua PCNU Gresik KH. Chusnan Ali, Ketua PD Muhammadiyah Gresik dr. Taufik, Ketua Forum Masyarakat Cinta Keberagaman (Formagam) Gresik Joko Pratomo, serta sejumlah tokoh.
Penandatanganan komitmen moderasi beragama juga disaksikan Asisten Administrasi Umum Pemkab Gresik Abu Hasan dan undangan lain yang jumlahnya terbatas di lantai IV Kantor Pemkab Gresik, Rabu (6/10).
Dalam arahannya, Asisten Administrasi Umum Pemkab Gresik Abu Hasan menyampaikan, betapa pentingnya membangun kerukunan baik antar sesama maupun lintas agama. Sebab kerukunan merupakan kunci keharmonisan lapisan warga Negara Indonesia, khususnya masyarakat Gresik.
“Kegiatan ini sangat besar manfaatnya bagi Kabupaten Gresik, sebab kerukunan umat lintas agama di Indonesia harus tetap dirawat, karena itu kunci harmonisasi kehidupan masyarakat, kemudian dilandasi semangat menjalankan agamanya, dalam menyusun UUD 1945 juga demikian, maka kalau saat ini ada segelintir orang yang ingin memisahkan agama dari negara,” ujarnya.
Pemkab Gresik, kata dia, berharap penuh para tokoh lintas agama bisa menjadi pelopor moderasi beragama, serta teladan dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Harapan kami bapak ibu bisa menjadi teladan dan contoh bagi seluruh masyarakat Gresik, khususnya untuk vaksin dan protokol kesehatan,” pintanya.
Sementara Kepala Kemenag Gresik, Markus menerangkan, toleransi sangat penting untuk menjaga agar kehidupan umat lintas beragama di Kabupaten Gresik dapat senantiasa rukun, damai dan hidup saling berdampingan.
“Semua harus menciptakan suasana kerukunan, harmoni yang bagus dari semua komponen bangsa menjadi salah satu kepentingan pemerintah untuk mewujudkan itu,” tegasnya.
Markus menjelaskan, pemerintah pusat melalui kementrian agama bahkan berkomitmen menciptakan moderasi beragama di seluruh lapisan. Tak terkecuali di sektor pendidikan.
“Kedepan program pemerintah pusat melalui kementrian agama akan menciptakan moderasi beragama di seluruh lapisan, termasuk di kantor-kantor kecamatan maupun desa, bahkan lembaga pendidikan,” terangnya.
Disisi lain, Ketua Formagam Gresik, Joko Pratomo mengaku bangga atas terlaksananya deklarasi moderasi beragama. Menurutnya, deklarasi ini merupakan komitmen pemerintah untuk mewujudkan kerukunan umat lintas agama.
“Deklarasi moderasi beragama ini merupakan bukti komitmen pemerintah dalam mewujudkan kerukunan umat lintas agama, sehingga tidak ada sekat dan selalu hidup berdampingan, tujuannya alah mewujudkan harmoni di tengah masyarakat diantara perbedaan beragama,” jelasnya.
Selain deklarasi dan menandatangani komitmen moderasi kerukunan umat lintas agama, kegiatan juga diisi dengan dialog lintas agama dengan berbagai kalangan masyarakat dan profesi bertajuk “Revitalisasi Peran Aktif Tokoh Agama & Masyarakat Dalam Mewujudkan Gresik yang Rukun & Damai”.