Kemajuan 5G China, Picu Perpecahan Jaringan Internet
Berita Baru, Internasional – Kemajuan China mengembangkan jaringan nirkabel 5G dapat menyebabkan perpecahan yang membahayakan di dunia internet. Hal itu dipicu kemampuan 5G yang secara efektif menciptakan dua jaringan global.
Kepala Komisi Komunikasi Federal AS (FCC), Ajit Pai mengatakan kepada Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR) di New York, Selasa (5/11), internet kedua yang diciptakan oleh China akan sangat dirahasiakan oleh Beijing.
“Itu akan menjadi sesuatu yang disayangkan bagi konsumen dan sesuatu yang berpotensi berbahaya dalam jangka panjang. Kami tidak ingin Internet menjadi Balkan.” Kata Pai, menurut South China Morning Post (SCMP).
Dia juga menuding Huawei bermitra dengan pemerintah China. Menurutnya Beijing memerintahkan Huawei untuk memata-matai warga dan perusahaan AS.
Menurut Pai, persekutuan itu sejalan dengan undang-undang China yang menuntut semua perusahaan mematuhi permintaan dari badan intelijen negara.
“Huawei memposisikan dirinya sebagai perusahaan swasta, tetapi memiliki hubungan yang signifikan dengan pemerintah China serta dengan militer China,” kata Pai menambahkan.
Dilansir dari Sputnik News, Rabu (6/11), pada 19 November, komisi akan memilih rencana untuk melarang perusahaan yang menerima dana dari FCC Universal Service Fund untuk membeli perangkat keras atau layanan dari perusahaan teknologi China, termasuk Huawei, ZTE dan lainnya, kata Post.
Pada 12 Oktober, departemen perdagangan seharusnya mengumumkan aturan baru untuk kerja sama teknologi AS-China. Pai mengatakan bahwa pengumuman akan segera dilakukan, tetapi baik dia maupun departemen perdagangan tidak memberikan tanggal spesifik kepada SCMP.
Trump telah lama berusaha untuk menghapus perusahaan teknologi China dari pasar AS, dan mendorong mereka dari pasar sekutu AS.
Pada bulan Mei, Trump menandatangani perintah eksekutif yang melarang jaringan AS menggunakan perangkat keras dan layanan China. Administrasi juga mengusulkan berbagai peraturan tahun ini untuk membatasi Huawei agar tidak terlibat dalam jaringan 5G AS.
Sumber : Sputnik News