Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kazakhstan: Terdapat Tembakan dan Ledakan di Almaty

Kazakhstan: Terdapat Tembakan dan Ledakan di Almaty



Berita Baru, Internasional – Surat kabar lokal Vlast melaporkan adanya tembakan dan ledakan di Almaty, kota terbesar dan bekas ibu kota Kazakhstan, pada Jumat pagi waktu setempat. Penembakan itu dilaporkan terjadi di area Republic Square, sebuah ruang publik besar di pusat kota yang telah menjadi lokasi beberapa insiden yang melibatkan perusuh dan polisi.

Seperti dilansir dari Sputnik News, polisi dilaporkan menggunakan pengeras suara untuk mengimbau agar orang-orang meninggalkan jalan, dan semua penduduk menerima pesan teks di ponsel mereka yang mengingatkan mereka tentang jam malam, menurut Mir-24.

Protes yang lebih tenang juga dilaporkan di Aktau, sebuah kota di seberang negara di Laut Kaspia di mana protes dimulai beberapa hari yang lalu. Protes dipicu oleh kenaikan tajam harga bahan bakar gas cair (LPG) yang digunakan di rumah dan kendaraan.

Televisi Kazakh melaporkan bahwa para demonstran sedang menuju ke alun-alun pusat kota, tetapi tidak melaporkan adanya bentrokan dengan polisi. Namun, laporan lain juga mengatakan jika sekelompok aktivis telah memblokir jalan menuju bandara kota. Hal ini terjadi setelah wartawan sebelumnya pada hari Kamis menyarankan kepada demonstran untuk membongkar tenda dan bersiap untuk meninggalkan alun-alun.

Presiden Kazakh Kassym-Jomart Tokayev mengumumkan pada hari Jumat bahwa enam perusahaan gas akan diselidiki untuk kemungkinan kolusi harga yang mungkin menyebabkan lonjakan harga yang drastis. Menurut saluran TV Khabar 24 Kazakhstan, anggota pemerintah di wilayah Mangystau telah bertemu dengan pengunjuk rasa pada hari Kamis untuk membahas kemungkinan penyelesaian situasi, termasuk dengan menurunkan harga gas dan memperoleh jaminan untuk menjaga keselamatan publik.

Tokyaev telah mengumumkan keadaan darurat, memberhentikan pemerintah dan mencopot kepala Dewan Keamanan negara itu, mantan Presiden Nursultan Nazarbayev, dari posisinya.

Kekerasan telah menyebar ke berbagai kota di seluruh negeri, di mana bentrokan dengan polisi telah menyebabkan hampir 750 petugas terluka dan 18 tewas, dua di antaranya dilaporkan dipenggal. Lebih dari 2.200 demonstran telah ditangkap dan sedikitnya 168 orang terluka, termasuk 77 orang yang dirawat di rumah sakit.

Para demonstran merampas senjata, membakar gedung-gedung publik, dan membunuh polisi dan penjaga nasional. Tokayev akhirnya meminta bantuan pertahanan diri bersama dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), di mana Rusia dan Armenia telah sepakat untuk membantu menstabilkan stuasi. Para prajurit telah ditugaskan untuk mempertahankan gedung-gedung publik Kazakh dan memiliki wewenang untuk membalas tembakan jika diserang oleh perusuh. Mereka tidak akan ditugaskan untuk membubarkan pengunjuk rasa, kata CSTO.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pihaknya memandang peristiwa di Kazakhstan sebagai upaya yang diilhami oleh pihak luar untuk merusak keamanan dan integritas negara.