Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Puisi Joko Pinurbo
Ilustrasi: Istimewa

Kamus Kecil, Telepon Tengah Malam dan Doa Malam | Puisi Joko Pinurbo




Kamus Kecil

Saya dibesarkan oleh bahasa Indonesia
yang pintar dan lucu walau kadang rumit
dan membingungkan. Ia mengajari saya
cara mengarang ilmu sehingga saya tahu
bahwa sumber segala kisah adalah kasih;
bahwa ingin berawal dari angan;
bahwa ibu tak pernah kehilangan iba;
bahwa segala yang baik akan berbiak;
bahwa orang ramah tidak mudah marah;
bahwa seorang bintang harus tahan banting;
bahwa untuk menjadi gagah kau harus gigih;
bahwa terlampau paham bisa berakibat hampa;
bahwa orang lebih takut kepada hantu
       ketimbang kepada tuhan;
bahwa pemurung tidak pernah merasa
       gembira, sedangkan pemulung
       tidak pelnah melasa gembila;
bahwa lidah memang pandai berdalih;
bahwa cinta membuat dera berangsur reda;
bahwa orang putus asa suka memanggil asu;
bahwa amin yang terbuat dari iman
       menjadikan kau merasa aman.

Bahasa Indonesiaku yang gundah membawaku
ke sebuah paragraf yang menguarkan
bau tubuhmu. Malam merangkai kita
menjadi kalimat majemuk bertingkat
yang hangat di mana kau induk kalimat dan aku
anak kalimat. Ketika induk kalimat bilang pulang,
anak kalimat paham bahwa pulang adalah masuk
ke dalam palung. Ruang penuh raung.
Segala kenang tertidur di dalam kening.
Ketika akhirnya matamu mati, kita sudah
menjadi kalimat tunggal yang ingin tetap
tinggal dan berharap tak ada yang bakal tanggal.

(2014)

Telepon Tengah Malam

Telepon berkali-kali berdering, kubiarkan saja.
Sudah sering aku terima telepon dan bertanya
“Siapa ini?”, jawabnya cuma “Ini siapa?”.

Ada dering telepon, panjang dan keras,
dalam rongga dadaku.
“Ini siapa, tengah malam telepon?
Mengganggu saja.”
“Ini Ibu, Nak. Apa kabar?”
“Ibu! Ibu di mana?”
“Di dalam.”
“Di dalam telepon?”
“Di dalam sakitmu.” 

Ah, malam ini tidurku akan nyenyak.
Malam ini sakitku akan nyenyak tidurnya.

(2004)

Doa Malam

Tuhan yang merdu,
terimalah kicau burung
dalam kepalaku.

(2012)


Joko Pinurbo

Joko Pinurbo

Penyair kelahiran 11 Mei 1962 yang populer dipanggil Jokpin ini telah menerbitkan berbagai buku puisi–antara lain Celana, Tahilalat, Surat Kopi,Bulu Matamu; Padang Ilalang, Malam Ini Aku Akan Tidur di Matamu, Buku Latihan Tidur–dan sebuah buku cerita berjudul Srimenanti.