Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kabinet Italia Umumkan Keadaan Darurat Nasional Selama Enam Bulan Karena Peningkatan Arus Migran

Kabinet Italia Umumkan Keadaan Darurat Nasional Selama Enam Bulan Karena Peningkatan Arus Migran



Berita Baru, Internasional – Pada Selasa (11/4), Dewan Menteri Italia mengumumkan keadaan darurat nasional selama enam bulan karena peningkatan arus migran yang tiba di negara itu melalui rute Mediterania, kata kantor pers pemerintah Italia dalam sebuah pernyataan.

Dalam pertemuan pada Selasa, Menteri Dalam Negeri Italia, Matteo Piantedosi, mengatakan bahwa sejak awal 2023, terjadi peningkatan tajam arus migrasi di Apennines. Hal ini menyebabkan situasi kritis di sejumlah pusat penampungan sementara para migran, khususnya di Pulau Lampedusa.

Dalam situasi ini, diusulkan untuk mengambil tindakan darurat mendesak untuk menormalkan situasi di “titik panas” ini, di mana 1.800 pengungsi ditampung sementara pusat tersebut dirancang untuk menampung hanya sekitar 400 orang.

Seperti dilansir dari Sputnik News, dewan memutuskan untuk mengumumkan keadaan darurat nasional atas usul Menteri Perlindungan Sipil dan Kebijakan Maritim Italia, Sebastiano Musumeci. Pemerintah Italia juga memutuskan untuk mengalokasikan 5 juta euro ($5,46 juta) dari Dana Darurat Nasional sambil menunggu penilaian yang akurat dari kebutuhan keuangan nyata untuk menyelesaikan krisis migrasi, kata pernyataan itu.

Sebelumnya pada hari Selasa, media Italia melaporkan bahwa sekitar 3.000 migran tidak berdokumen telah tiba di Italia melalui Laut Mediterania selama tiga hari terakhir.

Masuknya migran yang signifikan sebelumnya tercatat pada akhir Maret, ketika lebih dari 6.500 pengungsi dari Asia dan Afrika mencapai pantai Italia dalam waktu lima hari, yang sama dengan jumlah migran yang tercatat di Apennines dalam tiga bulan pertama tahun 2022. Sejak awal tahun ini, arus migrasi meningkat empat kali lipat, dengan hampir 30.000 migran telah tiba di negara tersebut.

Perjalanan harian migran ilegal di Semenanjung Apennine menjadi fokus diskusi politik internal di Italia setelah sebuah kapal dengan pengungsi tenggelam saat badai di Laut Ionia pada malam 26 Februari.

Menurut para penyintas, ada sekitar 180 orang dari Iran, Irak, Suriah, dan Afghanistan di dalamnya. Para pejabat mengatakan bahwa 89 orang, termasuk 34 anak di bawah umur, tewas dalam kecelakaan kapal tersebut.

Italia mencari pendekatan solidaritas dari Uni Eropa untuk menyelesaikan krisis migrasi, menawarkan untuk mengatur misi angkatan laut di Mediterania dan secara aktif berkontribusi pada stabilisasi situasi di Afrika Utara. Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan pada bulan Maret bahwa Italia dibiarkan sendiri untuk menyelamatkan para migran di Mediterania.