Israel Kembali Bombardir Palestina dengan Serangan Udara, 3 Nyawa Melayang
Berita Baru, Tepi Barat – Militer Israel kembali bombardir Palestina dengan serangan udara hingga setidaknya 3 nyawa melayang di kota Jenin di Tepi Barat, sebuah serangan terbaru Israel dengan menjatuhkan misil dari helikopter.
Serangan itu dilaporkan oleh saksi mata warga setempat dan pejabat palang merah.
Warga setempat mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa setidaknya 10 serangan udara Israel menghantam bangunan-bangunan di Jenin pada Senin (3/7) pagi.
Serengan itu menyebabkan asap membubung dari reruntuhan.
Selain itu, warga setempat juga melaporkan melihat konvoi kendaraan lapis baja Israel bergerak menuju kamp pengungsi yang luas di kota tersebut.
Serangan juga dikonfirmasi oleh direktur Bulan Sabit Merah Palestina di Jenin, Mahmoud al-Saadi kepada kantor berita AFP.
“Ada pemboman dari udara dan invasi dari darat,” kata Mahmoud al-Saadi.
“Banyak rumah dan lokasi telah dibom… asap naik dari mana-mana,” tambahnya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan serangan udara tersebut menewaskan setidaknya tiga orang dan melukai 13 orang, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.
Serangan pada hari Senin terjadi di tengah eskalasi kekerasan di Tepi Barat, termasuk serangan drone Israel pertama di daerah tersebut sejak tahun 2006, serbuan militer yang meningkat di Jenin dan Wilayah Palestina utara, serta serangan pemukim terhadap desa-desa Palestina.
Setidaknya tiga warga Palestina tewas dalam serangan drone Israel saat itu, sementara tujuh orang tewas dan 90 lainnya terluka dalam serbuan di Jenin.
Sehari setelah serbuan itu, pria Palestina juga menembak mati empat warga Israel, sementara setidaknya satu orang warga Palestina ditembak mati ketika pemukim Israel menyerbu Trumus Ayya dan membakar puluhan mobil dan rumah.
Setelah serangan hari Senin, militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menghantam “pusat operasi bersama” yang berfungsi sebagai pusat komando bagi Brigade Jenin, sebuah unit yang terdiri dari pejuang dari berbagai kelompok bersenjata Palestina.
Mereka mengatakan situs tersebut berfungsi sebagai “pusat pengamatan dan rekognisi yang canggih” serta situs senjata dan bahan peledak, serta sebagai pusat koordinasi dan komunikasi untuk pejuang Palestina.
Mereka juga menyediakan foto udara yang menunjukkan situs target yang mereka klaim, dan menunjukkan bahwa bangunan yang terkena serangan berada dekat dengan dua sekolah dan sebuah pusat medis.
Eskalasi kekerasan ini telah menimbulkan kekhawatiran global, dengan kepala hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa Volker Turk yang mengutuk penggunaan senjata berat oleh Israel di Tepi Barat yang telah diduduki sejak 1967.
Volker Turk menyebut serangan Israel sebagai “intensifikasi besar penggunaan senjata yang lebih umumnya terkait dengan konflik bersenjata, bukan situasi penegakan hukum”.
“Israel harus segera mengubah kebijakan dan tindakannya di Tepi Barat sesuai dengan standar hak asasi manusia internasional, termasuk melindungi dan menghormati hak hidup,” tambahnya.
Eskalasi kekerasan ini telah menelan puluhan korban jiwa sejak awal tahun. Setidaknya 177 warga Palestina, 25 warga Israel, satu warga Ukraina, dan satu warga Italia tewas, menurut perhitungan AFP berdasarkan sumber resmi dari kedua belah pihak.