Israel Bombardir Tepi Barat dengan Drone, 3 Nyawa Melayang
Berita Baru, Tepi Barat – Israel bombardir Tepi Barat dengan drone hingga 3 nyawa melayang dalam dalam eskalasi baru serangan terhadap wilayah Palestina, Rabu (21/6) malam.
Serangan itu dilaporkan oleh kantor berita resmi Palestina, Wafa, yang melaporkan bahwa serangan drone itu terjadi di kamp pengungsi Jenin.
Gambar dan video yang beredar di media sosial, drone tersebut menyasar sebuah mobil. Saat roket meluncur dari drone, mobil sasaran itu terbakar.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters, militer Israel (IDF) mengatakan bahwa mereka “mengidentifikasi sebuah sel teroris di dalam sebuah kendaraan yang mencurigakan setelah sel tersebut melakukan penembakan di sekitar kota Jalamah”.
Jalamah adalah daerah ujung utara Tepi Barat yang diduduki, hanya beberapa kilometer dari Jenin. Lokasi itu dekat dengan serangan Israel sebelumnya pada hari Senin (19/6) yang menewaskan tujuh warga Palestina.
Israel mengklaim bahwa target-target tersebut bertanggung jawab atas sejumlah serangan penembakan terhadap pemukiman Yahudi. Identitas penghuni dalam mobil tersebut belum diketahui dengan segera.
“Setelah mengidentifikasi sel teroris, sebuah UAV [Unmanned Aerial Vehicle] Israel ditembakkan ke arah sel tersebut dan menggagalkannya,” demikian pernyataan Israel.
Serangan drone yang jarang terjadi di Tepi Barat yang diduduki ini menandai eskalasi kampanye berkelanjutan Israel terhadap warga Palestina di daerah tersebut.
“Identitas para teroris sedang diperiksa oleh penyelidikan Shin Bet, tampaknya ada identitas Hamas dan Jihad Islam di sana,” kata juru bicara militer Brigadir Jenderal Daniel Hagari.
Ia mengatakan bahwa tahun 2006 adalah terakhir kalinya “jenis penggagalan” seperti ini digunakan melibatkan drone.
Jurubicara Hamas, Hazem Qassem, mengatakan bahwa apa yang ia sebut sebagai “kejahatan pembunuhan” ini tidak akan terlewat begitu saja.
“Penggunaan pesawat oleh tentara Zionis untuk membunuh rakyat kami adalah eskalasi serius,” kata Qassem.
Pernyataan dari Brigades Jenin, yang mencakup pejuang dari berbagai faksi Palestina, mengatakan bahwa dua dari pria yang tewas adalah anggota kelompok bersenjata Jihad Islam Palestina dan satu orang berasal dari Fatah.
Jihad Islam mengatakan bahwa Israel sekarang harus menantikan “hukuman” setelah “tindakan bodoh mereka menargetkan tiga pejuang kami dengan drone dan menahan jenazah mereka”.
Sebelumnya pada hari Rabu, ratusan penduduk Israel menyerbu sebuah kota Palestina di Tepi Barat yang diduduki, membakar puluhan mobil dan rumah sebagai pembalasan atas kematian empat warga Israel yang dibunuh oleh penyerang Palestina sehari sebelumnya.
Warga Palestina mengatakan bahwa satu orang tewas dalam kekerasan tersebut.
Deretan kejadian kekerasan yang panjang di wilayah tersebut selama setahun setengah terakhir tidak menunjukkan tanda-tanda reda.
Israel mengatakan bahwa sebagian besar warga Palestina yang tewas adalah pejuang, tetapi pemuda yang melempar batu dalam protes terhadap serangan militer dan orang-orang yang tidak terlibat dalam konfrontasi juga secara rutin terbunuh.
Israel merebut Tepi Barat, bersama dengan Yerusalem Timur dan Jalur Gaza, dalam Perang Timur Tengah tahun 1967. Palestina menginginkan wilayah-wilayah tersebut untuk negara merdeka di masa depan.