Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

International Symposium on Religious Literature and Heritage Akan Digelar di Yogyakarta Agustus Mendatang

International Symposium on Religious Literature and Heritage Akan Digelar di Yogyakarta Agustus Mendatang



Berita Baru, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar The 4th International Symposium on Religious Literature and Heritage (ISLAGE Ke-4) tahun 2023. 

Dalam keterangan persnya, melalui laman kemenag.go.id disebutkan bahwa kegiatan ini akan digelar di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta pada 2 hingga 4 Agustus 2023.

Pelaksanaan ISLAGE-4 tahun 2023 ini terselenggara atas kerjasama Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Balitbang Diklat Kemenag (LKKMO), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa), dan Research Centre For Islamic History, Art and Culture (IRCICA) yang berkedudukan di Turki.

Kepala Puslitbang LKKMO Arskal Salim menyebut, saat ini panitia telah masuk tahap persiapan akhir dengan telah diumumkannya 100 nama pemakalah yang akan berpartisipasi dalam ISLAGE ke-4.

“Mereka hadir dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Rusia, Jerman, India, Kazakhstan, Ethiopia, dan tentu saja Indonesia,” kata Arskal, Selasa (27/6).

Menurut Arskal, 100 pemakalah ini terpilih dari 261 abstrak yang masuk ke panitia. Nama 100 pemakalah terpilih dapat dilihat pada tautan balitbangdiklat.kemenag.go.id

“Selanjutnya peserta yang abstraknya terpilih diwajibkan mengirimkan extended abstracts selambatnya pada 15 Juli 2023,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Arskal menjelaskan bahwa  ISLAGE ke-4 ini mengusung tema besar ‘Religious Heritage on Tolerance, Non Violence and Accomodated Traditions’. Selanjutnya tema besar ini dibagi menjadi tujuh subtema.

“Yaitu, Religious Moderation and Local Wisdom, Interreligious Interaction in Literature and Heritage, The Making of Religious Identity as Reflected in The Literature and Heritage, Indonesian New Capital City andNew Challenges in Religious Life, The Dynamic of Democracy in Culture and Religious Diversities, Conflict and Diplomacy Historical and Contextual Framework, dan Democracy and Religious Moderation Within Digital Society,” urainya.

Melihat animo masyarakat, ISLAGE ke-4 rencananya akan diselenggarakan secara hybrid. “Animo masyarakat cukup tinggi sehingga akan kita gelar secara hybrid. Panitia juga sedang memfinalisasi beberapa persiapan seperti undangan kepada beberapa pembicara serta penyusunan book program,” pungkas Arskal.