Integrasi Industri Petrokimia, Jokowi Kunjungi Kilang TPPI Tuban
Berita Baru, Tuban – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Sabtu (21/12). Kunjungan tersebut untuk memantapkan niat pemerintah menjadikan kilang TPPI sebagai pusat industri petrokimia yang terintegrasi dengan kilang nasional di Tuban.
Didampingi istri Irian Jokowi, Menteri BUMN Eric Tohir, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Gubernur Jatim, dan Direktur Utama Tuban Petro, Jokowi meninjau langsung kawasan komplek TPPI.
“Kedepannya, semoga dapat menghemat devisa US$ 4,9 miliyar,” harap Jokowi saat konferensi pers di kawasan TPPI Tuban.
Seusai kunjungan dan memberikan keterangan singkat kepada awak media, presiden bersama rombongan bergegas kembali pulang menuju Jakarta.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan peluang pasar (marketplan) bisnis petrokimia di Indonesia sekitar Rp40- 50 triliun per tahun. Selain itu, bisnis petrokimia mempunyai margin lebih tinggi dibanding BBM.
“Pembangunan komplek industri Petrokimia akan lebih menjamin keberlanjutan bisnis perseroan, karena sesuai dengan trend bisnis masa depan,” ujar Nicke.
Katanya, pembangunan industri Petrokimia, lebih efisien karena dintegrasikan dengan kilang, sehingga produk samping petrokimia dapat dimanfaatkan kembali oleh kilang untuk bahan bakar kilang itu sendiri maupun dapat menjadi produk BBM.
“Infrastruktur penunjang dan utilitas dapat juga dimanfaatkan secara bersama-sama dengan menurunkan biaya energi hingga 10% dan biaya personel turun 10% sehingga biaya operasional turun sampai 15%,” imbuh Nicke.
Rencana integrasi kilang TPPI paska akuisisi Pertamina terhadap perusahan induk Tuban Petro, senilai Rp 3,1 triliun menjadikan TPPI sebagai perusahan plat merah–dengan kepemikikan 51 persen saham mayoritas.
“Korporasi dilakukan dalam upaya mengembangkan industri petrokimia nasional. Nantinya akan memberi dampak bagi pengembangan industri turunan di tanah air,” terang Nicke.
Restruktuasi Tuban Petro bagian dari kilang Pertamina yang mengutamakan aspek fleksibilitas (flexibility). Selain itu, pasokan bahan baku terintegrasi antara satu kilang dengan kilang lainnya, akan meningkatkan efisiensi pengeluaran operasional dan pengeluaran modal.
“Profitability (keuntungan) maksimal. Maka proyek-proyek kilang Pertamina mampu menjadi bisnis berkelanjutan (sustainability) ke depannya,” paparnya.
Informasi di himpun, Pertamina akan mengembangkan pembangunan pabrik baru serta melanjutkan pembangunan komplek olefin dan polyolefin di kawasan kilang TPPI di Tuban. Hal itu, menjadikan Masterplan kilang TPPI menjadi komplek petrokimia yang terintegrasi menghasilkan produk-produk aromatik dan olefin.
“Pembangunan industri petrokimia nasional akan turut memperkuat neraca perdagangan, menghemat devisa dan mengurangi impor bahan baku dan produk petrokimia.” tutupnya.