Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Cuplikan layar video yang diambil dari M/T Richmond Voyager didekati oleh kapal angkatan laut Iran selama upaya untuk merebut kapal tanker komersial secara tidak sah di Teluk Oman, 5 Juli 2023. Foto: Urusan Publik Komando Pusat Angkatan Laut AS
Cuplikan layar video yang diambil dari M/T Richmond Voyager didekati oleh kapal angkatan laut Iran selama upaya untuk merebut kapal tanker komersial secara tidak sah di Teluk Oman, 5 Juli 2023. Foto: Urusan Publik Komando Pusat Angkatan Laut AS

Insiden Bentrokan di Selat Hormuz, Iran Sebut Punya Izin Resmi Sita Kapal Tanker



Berita Baru, Teheran – Pasukan Garda Revolusi Islam Iran sebut punya izin resmi sita kapal tanker dari pengadilan dalam insiden bentrokan di selat Hormuz, menurut laporan pada Kamis (6/7).

Kantor berita Resmi IRINN mengatakan bahwa angkatan laut Iran memiliki perintah pengadilan untuk merebut kapal tanker Richmond Voyager. Alasan penerbitan izin penangkapan kapal tanker minyak berbendera Bahama itu karena kapal itu bertabrakan dengan sebuah kapal Iran.

Tabrakan Richmond Voyager dengan sebuah kapal Iran yang membawa tujuh awak telah melukai lima orang dan menyebabkan banjir di atas kapal.

Kapal tanker itu tidak berhenti setelah insiden itu.

Pemilik kapal Iran kemudian meminta kapal tanker itu disita.

Richmond Voyager kemudian melakukan panggilan darurat.

Angkatan Laut AS menanggapi panggilan darurat itu dengan mengirim kapal perusak rudal USS McFaul.

Angkatan Laut AS berhasil menghalau angkatan laut Iran yang berupaya menyita kapal tanker, menurut pernyataan Angkatan Laut AS, Rabu (6/7).

“Pada 5 Juli, pasukan AS mencegah dua upaya penyitaan kapal tangki komersial oleh Angkatan Laut Iran setelah pasukan Iran membuka tembakan dalam salah satu insiden di dekat pantai Oman,” demikian bunyi pernyataan dari Angkatan Laut Amerika Serikat.

“Kedua insiden ini terjadi di perairan internasional,” tambah pernyataan itu.

Angkatan Laut AS yang berbasis di Bahrain, Fifth Fleet, mengatakan dalam pernyataan pada hari Kamis (6/7) bahwa mereka memantau insiden tersebut tetapi menilai keadaannya “tidak memerlukan tanggapan lebih lanjut”.

“Pasukan AS tetap waspada dan siap melindungi hak navigasi lalu lintas maritim yang sah di perairan kritis Timur Tengah,” kata Komandan Tim Hawkins, juru bicara Fifth Fleet AS.

Dalam beberapa tahun terakhir, AS dan Iran saling menuduh dalam serangkaian insiden di perairan Teluk.