Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ilmuwan Israel Kembangkan Teknologi Cepat Diagnosis Melanoma
Ilmuwan Tel Aviv University Kembangkan Teknologi Deteksi Melanoma/Doc. Courtesy-jns

Ilmuwan Israel Kembangkan Teknologi Cepat Diagnosis Melanoma



Berita Baru, Inovasi – Ilmuwan di Universitas Tel Aviv, Israel berhasil mengembangkan teknologi inovatif yang dapat secara otomatis dan cepat mendiagnosis melanoma kanker kulit.

Teknologi yang dikembangkan tersebut menurut salah satu juru bicara universitas merupakan teknologi optik baru yang memungkinkan lesi didiagnosis dengan cepat dalam metode non-invasif yang tidak menimbulkan rasa sakit pada pasien, dibandingkan dengan tes yang melibatkan pembedahan, seringkali dengan diagnosis yang tertunda.

Teknologi tersebut juga telah berhasil melewati uji coba dilakukan pada sekitar 100 pasien dengan lesi yang mencurigakan di sebuah rumah sakit besar di Israel.

Dilansir dari JNS, teknologi yang dikembangkan di laboratorium Profesor Abraham Katzir dari Fakultas Ilmu Eksakta Raymond dan Beverly Sackler TAU itu juga telah dipublikasikan dalam jurnal kesehatan internasional, The International Journal of Medical Physics Research and Practice.

“Deteksi melanoma dini sangat penting untuk menyelamatkan nyawa,” kata Katzir dalam sebuah keterangan, dikutip Berita Baru, Sabtu (24/4/21).

Menurutnya deteksi dini terhadap melanoma sangat penting dan dapat meminimalisir risiko yang diderita pasien. Pasalnya ketika lesi ditemukan saat masih dangkal dan tebalnya kurang dari 1 milimeter, mereka dapat diangkat sehingga pasien segera pulih.

Akan tetapi ketika melanoma memiliki ketebalan lebih dari 1 milimeter, hal itu dapat mengancam jiwa dan secara signifikan mengurangi kemungkinan kesembuhan pasien.

“Gagasan yang memandu kami dalam mengembangkan teknologi adalah bahwa dalam rentang kasat mata terdapat berbagai zat, memiliki warna yang beragam, yang bukan ciri khas masing-masing zat,” jelas Katzir.

“Di sisi lain, di daerah inframerah, berbagai zat memiliki jenis ‘warna’ yang berbeda, tergantung pada susunan kimiawi masing-masing zat. Oleh karena itu, kami menyimpulkan bahwa dengan bantuan perangkat yang dapat mengidentifikasi ‘warna’ ini, kulit sehat dan setiap lesi jinak dan ganas akan memiliki ‘warna’ berbeda yang memungkinkan kami mengidentifikasi melanoma. ”

Katzir menambahkan bahwa “teknologi ini memberi kita semacam ‘sidik jari’ yang membuat diagnosis yang jelas dari berbagai lesi menjadi mungkin, dengan mengukur karakteristik ‘warna’.”