Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Harga Gabah Tinggi, Petani Mandailing Rayakan Panen di Tengah Pandemi
(Foto: Info Publik)

Harga Gabah Tinggi, Petani Mandailing Rayakan Panen di Tengah Pandemi



Berita Baru, Mandailing – Sejumlah kelompok tani (poktan) di Mandailing Natal (Madina) gembira menyambut panen raya dengan harga gabah yang tinggi. Harga jual gabah kering panen (GKP) kini mencapai Rp4.600/kg, menjadikan petani bergembira dalam melaksanakan panen raya musim tanam pertama (MT I) di tengah pandemi.

Kepala Dinas Pertanian Madina, Sihar Nasution, mengatakan beberapa kecamatan saat ini sedang sibuk melaksanakan panen raya. Salah satunya Poktan Aek Pohon di Desa Pidoli Lombang, Kecamatan Panyabunga di lahan seluas 1 Ha dengan varietas padi Ciherang serta berdasarkan ubinan diperkirakan akan menghasilkan 13,3 Ton.

“Di tengah pandemi ini para petani gunakan alsintan combine harvester sehingga panen lebih efektif,” katanya usai melakukan panen raya bersama petani di Desa Pidoli Lombang, Kecamatan Panyabunga, Jumat (17/4/2020).

Sihar mengatakan bahwa lahan Desa Pidoli Lombang tersebut akan diupayakan sebagai lahan percontahan untuk meningkatkan produksi padi di Madina, agar Madina menjadi swasembada pangan.

“Kami juga melakukan kerja sama antara Dinas Pertanian Madina dengan PT Terbit Terang Produk Bio Organik dalam rangka menyukseskan program peningkatan produktifitas padi baik kualitas dan kuantitas,” jelasnya.

Selain itu, Sihar menambahkan bahwa Desa Huraba II Kecamatan Siabu Kabupaten Madina juga turut sedang melaksanakan panen raya. Potensi panen di desa tersebut seluas 425 Ha dengan produktivitas mencapai 5 Ton/Ha dan varietas yang digunakan petani yaitu padi inpari 32.

“Sedangkan panen di Desa Huraba II akan berlangsung hingga 2 minggu ke depan,” sambungnya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan bahwa harga produk pertanian saat puncak panen raya, biasanya rendah sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut sesuai arahan Menteri Pertanian(Mentan) Syahrul Yasin Limpo , Kementan memiliki program terobosan sebagai solusi nyata yakni melalui Kostraling (Komando Startegi Penggilingan Padi) melalui pendekatakan KUR (Kredit Usaha Rakyat).

“Dengan adanya KUR, penyerapakan hasil petani tidak dimainkan para tengkulak namun dibeli langsung oleh mitra atau penggilingan sebagai penjamin petani, yang didanai dengan KUR,”ucap Suwandi.

Data Ditjen Tanaman Pangan, realiasasi KUR sejak Januari 2020 hingga 3 April 2020 sudah mencapai Rp3 triliun dari realisasi KUR tanaman pangan sebesar Rp4 triliun. Artinya sudah 75 persen KUR terserap untuk usaha padi dan penggilingan.

“Kita harapkan dengan KUR ini, para perusahaan mitra dan penggilingan mempunyai modal cukup untuk membeli gabah petani. Harga padi dan jagung petani tidak rendah, tapi pada posisi selalu menguntungkan petani,” ujarnya.

Suwandi menambahkan pihaknya juga sedang menjajaki Kostraling bekerjasama dalam pemasaran online dalam menjual beras ke masyarakat. Selain itu, pemerintah juga sedang merancang bantuan untuk penggilingan jika harga gabah turun di bawah HPP.

“Dengan demikian pertanian atau penyediaan pangan tidak boleh berhenti terutama dalam melawan masa wabah virus corona. Ini saatnya kita menjadi pahlawan pangan untuk menyelamatkan bangsa. Pastikan jangan sampai ada pangan yang tertahan dan petani sejahtera,” pungkasnya.