Gerakan Literasi Calistung Bangkitkan Desa Kendalkemlagi
Lamongan, Berita Baru – Literasi menjadi kebutuhan penting anak-anak baik di kota maupun desa. Keterampilan membaca, menulis, dan menghitung anak-anak di desa Kendalkemlagi tengah diasah oleh para relawan pemuda desa.
Awalnya, gerakan ini bermula dari inisiatif beberapa pemuda desa yang dimotori Abdik Maulana. “Timbangane Cah Cilik gur main game kan mending belajar bareng sembari meningkatkan gairah literasinya,” ujar Abdik saat diwawancarai via telpon 13 April 2022.
Taman Belajar Calistung merupakan ruang belajar anak-anak yang disingkat dari membaca, menulis dan berhitung. Taman baca ini diresmikan oleh Kepala Desa Kendalkemlagi pada tanggal 01 Agustus 2021 yang lalu. Ada sebanyak 50 lebih peserta didik atau anak-anak mulai tingkat PAUD hingga Sekolah Dasar yang tergabung.
Pria yang juga asli Desa Kendalkemlagi itu mengatakan bahwa pembelajaran dan peningkatan baca, tulis, dan berhitung difasilitasi oleh Ibu-Ibu paguyuban dan pemuda Karang Taruna RW 2.
“Dengan semangat gotong royong dan kesukarelaan dari para relawan, Taman Belajar ini tetap berjalan meskipun dari segi tempat maupun fasilitas yang terbilang seadanya. Tapi itu tidak lantas mengurangi semangat para relawan dengan harapan Taman Belajar Calistung mampu menjadi tempat belajar alternatif untuk menunjang proses belajar generasi penerus bangsa khususnya di RW 02 Dusun Kemlagi Desa Kendalkemlagi Kec. Karanggeneng Kab. Lamongan,” terang Abdik.
Proses belajar dan mengajar di Taman Belajar Calistung tidak hanya berkutat pada pembelajaran formal saja, tapi juga dikombinasi dengan pembacaan Asmaul Husna, permainan, nonton bareng film edukasi, serta sesi motivasi guna pemantapan tujuan belajar yang sebagian besar dalam praktik keseharian para siswa kurang dapat perhatian penuh dari orang tua masing-masing siswa, bisa jadi karena kesibukan menafkahi dan mengurusi rumah tangga yang menjadi alasannya.
Abdik Maulana juga berharap agar kedepanya jika taman belajar sudah berjalan dengan baik, para relawan mempunyai keinginan untuk menambah metode pembelajaran, salah satunya dengan sesi “mendongeng” serta “bercerita” menggunakan serial komik atau referensi lain yang disesuaikan dengan tingkat usia maupun kelas dari peserta didik.
“Harapan dari mendongeng dan bercerita ialah agar anak-anak bisa menumbuhkan rasa kecintaan terhadap buku bacaan dan juga meningkatnya tingkat kepercaya-dirian, yang dapat menunjang peningkatan skill di masa yang akan datang,” terang inisiator taman belajar Calistung.
“Tidak hanya itu, jika sudah terbiasa menyukai buku sejak dini, diharapkan kedepandannya Taman Belajar Calistung yang kemudian juga akan dikembangkan menjadi Taman Bacaan/ Perpustakaan Masyarakat ini tidak sepi peminat, karena generasi penerusnya sudah dikenalkan dan diajak mencintai buku sejak dini, yang kemudian juga dapat dimanfaatkan menjadi sumber pengetahuan yang bisa menunjang kehidupan masyarakat yang berdaulat guna terwujudnya desa yang tangguh dan sejahtera.” Tandasnya.
Adapun jadwal kegiatannya di antaranya ialah setiap Senin, Selasa, dan Rabu belajar bersama. Sedangkan hari Sabtu bermain atau nobar film edukasi. Untuk PAUD sampai anak kelas 1 SD, mulai habis Magrib – Isya’. Kelas 2 – 6 SD jadwalnya habis Isya – jam 21.30 WIB.
Orang tua peserta didik berharap banyak agar Taman Baca Calistung ini bisa tetap eksis, karena keberadaannya adalah angin segar yang akan meningkatkan giat belajar anak. Sehingga anak-anak tidak hanya mabuk gawai.
“Kalau sudah mabuk gawai, kan repot juga orang tuanya. Minat belajarnya jadi turun. Prestasi anak juga tidak bisa tercapai dengan baik,” terang Bu Liswatin, salah satu inisiator. (Al/ Mz)