Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gempa Bumi
Foro: Twitter @DaryonoBMKG

Gempa Kepulauan Talaud, Daryono: Ada 5 Aktivitas Gempa Bumi Susulan



Berita Baru, Jakarta – Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Daryono mengungkap bahwa gempa magnitudo 6,0 yang mengguncang Kepulauan Talaud Sulawesi Utara, dan sekitarnya memiliki mekanisme naik (thrust fault) akibat adanya gaya kompresi/tekanan yang kuat.

“Gempa Kep Talaud M6,6 yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng Laut Maluku,” kata Daryono dalam keterangannya yang ia tulis melalui akun Twitter pribadinya, Sabtu (22/1).

Menurutnya, guncangan dirasakan di Melonguane Talaud III – IV MMI. “Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan di Desa Pangeran, Pulau Kabaruan yg ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bhw gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI,” jelasnya.

Daryono juga menyampaikan, pasca gempa M6,0 di Kepulauan Talaud, hingga pukul 10.19 WIB, hasil monitoring BMKG  menunjukkan adanya 5 (lima) aktivitas gempa bumi susulan (aftershock), dengan magnitudo terbesar M3,7.

“Tempaknya gempa Kepulauan Talaud (M6,0) pagi ini berasosiasi dengan aktivitas subduksi Lempeng Laut Filipina,” ujar Daryono.

Lebih lanjut, ia mengungkap beberapa sejarah gempa merusak yang terjadi di Kepulauan Talaud, diantaranya:

  1. Gempa 23 Okt 1914 (M 7,4) 
  2. Gempa 27 Maret 1949 (M 7,0)
  3. Gempa 24 Sep 1957 (M 7,2)
  4. Gempa 8 Sep 1966 (M 7,7)
  5. Gempa 30 Jan 1969 (M 7,6)
  6. Gempa 26 Mei 2003 (M 7,0)
  7. Gempa 11 Feb 2009 (M 7,4)
  8. Gempa 21 Jan 2021 (M7,0)

Sebagai tambahan informasi, gempa Kepulauan Talaud, berpusat di 39 kilometer tenggara Melonguane, memiliki kedalaman 12 kilometer.

“Koordinat: 3.67 LU-126.82 BT (Pusat gempa berada di laut 39 km Tenggara Melonguane), Dirasakan (MMI), III-IV Melonguane” tulis BMKG dalam keteranganya.