Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

beras produksi padi
Namapak petani di Desa Sukadiri Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang melakukan panen padi perdana tahun ini, Senin 14 Februari 2022. (Foto : Panji Asmoro/TrenAsia)

Tiga Penyebab Turunnya Produksi Padi Nasional



Berita Baru, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan tiga faktor utama yang menyebabkan turunnya produksi padi dalam negeri. Pertama, fenomena El Nino yang berdampak pada kekeringan yang berlangsung hingga Juni mendatang. Kedua, ketersediaan pupuk yang hanya mencapai 50 persen dari kebutuhan.

“Karena harga bahan baku pupuk tingkat dunia naik dua kali lipat sehingga kuantitasnya turun 50 persen,” ungkapnya dalam Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Idulfitri di Jakarta, Senin (1/4/2024).

Penyebab ketiga adalah terkait dengan sistem dan izin pengambilan pupuk subsidi. Amran menyoroti bahwa sekitar 20 persen petani terutama di Papua dan Kalimantan tidak bisa mengambil pupuk subsidi.

Untuk mengatasi penurunan produksi, Amran menjelaskan bahwa solusi cepat yang dilakukan adalah dengan memompa air sungai ke sawah. Kementan telah mengalokasikan dana sebesar Rp5,8 triliun untuk membeli pompa.

“Pompanisasi menjadi solusi cepat dibandingkan dengan pembukaan lahan baru yang baru bisa menghasilkan panen dalam dua hingga tiga tahun,” tambahnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar menyatakan bahwa produksi beras nasional diprediksi akan mencapai puncaknya pada bulan April mendatang. Puncak produksi tahun ini mundur dari periode biasanya pada bulan Maret.

“Sehingga perkiraan surplus beras akan terjadi di bulan Maret, April, dan Mei,” katanya.