Gelar Kuliah Umum, ITB Tuban Bicarakan Dunia Baru Teknologi
Berita Baru, Tuban – Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Tuban laksanakan kuliah hukum, pada hari Kamis (29/12). Hadir sebagai pembicara, Direktur Regional Ashoka Asia Tenggara dan Ketua Yayasan PEKKA, Nani Zulminarni.
“Saya merasa mendapatkan satu kehormatan ya untuk memberikan kuliah umum pada hari ini karena saya mendengar kampus Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Tuban,” kata Nani.
Nani menyebut, keberadaan ITB Tuban sejalan dengan apa yang ia sedang promosikan di Ashoka, yaitu membangun gerakan everyone change maker.
“Dan saya rasa itu saya sangat senang sekali karena sangat sejalan dengan apa yang kami di Ashoka sedang promosikan, yakni mencoba membangun sebuah gerakan yang kami sebut sebagai gerakan everyone change Maker,” sambungnya.
Dalam acara bertajuk ‘Changemaker: Pengalaman Gerakan Indonesia dan Dunia’, Nani menyampaikan materi ‘Everyone Change Maker’. Dia menyebutkan bahwa semua orang menjadi pembaharu dan pembuat perubahan.
“Dan kampus ini Insya Allah bisa melahirkan generasi muda yang akan memimpin bangsa ini yang menjadi pembaharu yang punya visi untuk mampu menjawab tantangan zaman,” lanjutnya.
Lebih lanjut ia menyebut bahwa di Abad 21 dunia berubah pesat, lebih-lebih menyambut 100 tahun Indonesia. Pelbagai perubahan, dia menjelaskan sudah sangat terasa.
“Saat ini kita berada di dalam dunia yang baru, dunia yang berubah dengan sangat pesat, dunia yang memberikan tantangan kepada kita dengan berbagai macam kesempatan, namun juga berbagai macam persoalan itu sebagai konsekuensi dari berbagai perubahan,” jelas Nani.
Di samping itu, Nani menerangkan tentang percepatan pertumbuhan teknologi yang tidak bisa dikendalikan dan antisipasi. Dia mencontohkan jaringan telepon yang saat ini sudah 5G.
Nani menjelaskan, percepatan perubahan teknologi sudah menembus batas-batas nalar. Keadaan itu memberikan kemudahan di berbagai kehidupan.
Namun, disatu sisi juga mengubah landscape relasi sosial. Sehingga melahirkan tantangan-tantangan yang luar biasa dengan perubahan besar tersebut.
“Jadi ini misalnya beberapa fakta yang dengan kemajuan teknologi ya, perusahaan taksi terbesar di Indonesia itu tidak memiliki kendaraannya sendiri,” pungkas Nani.