Bakal Digulirkan, Format Liga 1 Kemungkinan Akan Berubah
Berita Baru, Sepakbola – Ketua PSSI, Mochamad Iriawan menerangkan bakal ada perubahan format di Liga 1 Indonesia.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk penanggulangan pihak penyelenggara Liga 1 agar tidak lagi terjadi peristiwa kelam seperti Tragedi Kanjuruhan.
PSSI mengutarakan rencana akan memutar kembali kompetisi di Indonesia yang dihentikan akibat Tragedi Kanjuruhan pada akhir November. Keinginan tersebut sempat terhalang oleh pemerintah melalui Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan yang merekomendasikan KLB harus digelar baru liga bisa kembali berjalan.
Kini, PSSI sudah sepakat bakal menggelar KLB. Hal ini dilakukan agar kompetisi bisa segara bergulir.
Meski demikian, Ketua Umum, PSSI, Mochamad Iriawan, masih belum bisa memastikan kapan liga bakal bergulir lagi. PSSI menyerahkan semua keputusan ke pemerintah.
“Ya kita ingin cepat, tapi gak tahu pemerintah yang akan menjawab. Saya tidak bisa menjawab itu yang penting rekomendasi yang bisa jalan kalau ada KLB dijalankan kita tunggu. Kan itu rekomendasi TGIPF,” ujar Iriawan.
PSSI sendiri sudah menyiapkan skenario jika nantinya kompetisi Liga 1 digelar lagi. Beberapa opsi sudah mereka susun untuk liga bergulir lagi seusai tragedi Kanjuruhan.
Iriawan mengungkap ada peluang Liga 1 akan berubah format dari awalnya full kompetisi dengan sistem home away. Hal ini dilakukan agar kompetisi bisa menuntaskan musim ini.
“Ya betul, karena ini masih ada sisa 97 pertandingan kan masih ada sisa banyak sehingga itu bisa bergulir untuk menyelesaikan sisa kompetisi ini,” ungkap Iriawan saat ditanya soal perubahan format kompetisi.
Opsi sentralisasi pertandingan seperti saat COVID-19 diutarakan Iriawan. Laga kemungkinan nantinya juga akan digelar tanpa penonton. Iriawan menegaskan opsi ini masih terus digodok.
“Kita belum pastikan karena kita harus menyusun skenario dulu. Yang jelas LIB sudah melakukan itu. Kalo kita jalan apasih polanya atau sistemnya nanti ada kluster atau bubble kalau dulu namanya saat covid,” ungkapnya menjelaskan.
“Sekarang karena tidak ada Covid kluster namanya. Akan disatukan di Jawa Tengah nanti sentralisasi semua di situ. Venuenya kan banyak di Jawa Tengah bisa pinjam di Jogjakarta dan lain sebagainya. Nah disitu aja bermain sehingga nanti konsepnya apa yang mungkin tanpa penonton dulu.”